Lihat ke Halaman Asli

Doni Bastian

TERVERIFIKASI

SEO Specialist - Konsultan Pemeliharaan Ikan Koi

Setangkai Puisi untuk Dinda

Diperbarui: 2 Desember 2015   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pesonamu menari bagai balerina di lantai dansa
tiada sedetikpun tatapanku terbuang dari mu
gemulai tubuhmu merebak bangkitkan gairah
membawaku sejenak larut dalam khayalan semu

kau adalah sekuntum kembang di taman hati
manjamu merekah dalam senandung fantasi
lengkung bibir seindah pelangi usai rinai gerimis
lentik jemari pertanda perangai jiwa yang manis

laksana biduanita tengah bersenandung lagu cinta
aku tersihir oleh irama nada yang terlantun di bibirmu
kaukah bidadari dalam bingkai mimpiku semalam
yang perlahan sirna saat aku terjaga dalam diam

tubuhmu terbang bagai kapas tertiup lembut angin
yang tak sempat kuraih saat terlepas dari dekapan
menggapai bayanganmu sebatas merangkai asa
memujamu hanyalah pemuas hasrat menggelora

aku tak mengerti mengapa aku duduk disini
sedang kutahu bahwa kau ada di seberang
lambaian tangan kukirim bersama merpati
demi kasih yang terdampar di batu karang

mungkin aku adalah manusia bodoh yang pernah ada
tak pandai menerima isyarat dari kerlip bintang di sana
sepanjang malam ku hanya bisa memandang rembulan
dari balik jendela kamarku yang terkurung dalam angan

sesaat kutersadar bahwa waktu tak berpihak kepadaku
meski hadirmu bagai setetes embun membasahi pagi
kau tinggalkan seberkas kisah di lembar halaman buku
kau telah mengisi jiwa di setiap kata dalam bait puisi..

‪#‎donibastian‬ - lumbungpuisi.com
greenfield 1/12/2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline