Lihat ke Halaman Asli

Doni Bastian

TERVERIFIKASI

SEO Specialist

Kuldesak

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menyusur jalan berliku tajam
menurun langkah di lembah ngarai
mengusap debu wajah kusam
mengalun tembang sendu membelai

cucuran peluh basahi jiwa
tetesan tangis pecah di pipi
goresan sembilu sayati luka
jeritan rindu merekah di hati

terdiam dibibir jurang pengharapan
melayang asa terbang keseberang
membalut pedih melepas khayalan
menghela sesak nafas mengerang

bertanya kepada langit yang bisu
meratap gumpal mega di angkasa
meyibak hamparan tirai nuansa biru
menatap panorama tak bermakna

hijau huma tergambar dibalik bukit karang
selintas mimpi terbang terbawa angin malam
lengkung pelangi memburam dibalik ilalang
melukis kanvas di raut paras nan suram

bunga asmara luruh berserakan ditaman hati
terhempas prahara meniup kencang di ufuk utara
memupus tunas semerbak wangi kelopak melati
sepasang nama kekasih terkubur dibawah pusara

mencari titik sela menembus arah
terbatas dinding tinggi menjulang
tirai kelabu turun menutup kisah
meraih suratan takdir tlah tertuang

teguh memeluk tangan tergenggam
menetes airmata merebakkan lara
bergetar bibir terpagut bungkam
dua manusia terpisah dalam cinta

.oOo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline