Lihat ke Halaman Asli

Doni Bastian

TERVERIFIKASI

SEO Specialist

Dibawah Rinai Hujan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390585714788198997

[caption id="attachment_318001" align="aligncenter" width="300" caption="miyha86.blogspot.com"][/caption] kumpulan awan tebal menggumpal mengambang terseret pusaran angin bergayut diatas kelopak mata redup mencekam sepenggal jiwa yang resah sementara tiada jarak disela kali dangkal merendam laju setiap pekik kotak mesin hela nafas damai tak lagi sempat terhirup batin terkurung didalam lapis aspal basah rahim mega tak sanggup menahan beban luruh menumpahi setiap jengkal sudut bumi gemeretak suara butir air mematuk sirap terpencar ke segala arah menembus batas didalam bilik ruang aku hanya bisa terdiam menikmati nada datar irama musik kaleng terpaku menatap percikan air yang jatuh menetes diantara sela sempit langit kamar setia menunggu hingga akhir sebuah cerita mengapa harus membaca kisah yang sama sedangkan para pujangga tlah berganti rupa sekedar menggantang janji isapan jempol belaka dibawah rinai hujan aku masih bertahan bermohon kepada Tuhan semoga tersisa harapan .oOo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline