Lihat ke Halaman Asli

Seorang Pemuda Pedagang Kaki Lima

Diperbarui: 1 Juli 2021   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terik,,,,, terik,,,,, Bunyi Hujan di atas genteng,,, air mata nya turun,, di lindungan hujan,,,sambil tersenyum melihat awan,,,oh indahnya,,,,kekuasaan tuhan,,,

Tuhan ku,,Engkau berjanji dalam kalam mu,,engkau tidak akan memberi sesuatu problem pada hidup kami, jikalau kami tidak mampu menanganinya.

Terimakasih tuhan ku,dalam sujud syukur ku,,bola mata ku di kelilingi oleh kesedihan dan air mata yang berlinang.

Nama nya"

Lalu Edwin Suhendra,,,

Yang hidup sebatang kara di pinggir jalan untuk membantu prekonomian kakek neneknya,,

sang pedagang kaki lima,,,,di awal subuh,,,jejak nya terbangun dengan azan-azan.

dan sindagurau Rizki yang terbawa oleh embun-embun pagi.

Oh,,,, ketika diri ini, melihatnya  rasa sedih ini,

 datang secara tiba-tiba,

yang tadinya kami akan bergembira bersama sama, menikmati penongkrongan yang di temani lagu lagu anak bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline