Lihat ke Halaman Asli

Doni MasriaIdola

Kepala Sekolah SDN 4 Batu Manjulur

Asesmen Sebagai Understanding Evidence

Diperbarui: 7 Agustus 2023   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makna asesmen dalam fungsinya yang lebih berpihak kepada murit dan membantu murit mendapatkan pembelajaran yang bermakna bukan sekedar laporan yang berisi angka dan hasil belajar saja. Saat pembelajaran dilaksanakan seorang guru akan bertanya kepada peserta didik dan dan menyampaikan bahwasanya kita akan melaksanakan ulangan dan berbagai tanggapan oleh peserta didik akan keluar tetapi hanya sebagian siswa yang akan menerima dengan hati yang bahagia, tidak hanya murid terkadang orang tua juga merasakan ikut cemas dengan asesmen yang akan dilakukan oleh peserta didik disekolah, kecemasan yang dirasakan oleh peserta didik ataupun orang tua pasti memiliki alasan tersendiri karena selama ini asesemen yang dilakukan disekolah merupakan tahapan dari penilaian ataupun juga penghakiman untuk menentukan apakah peserta didik berhasil menguasai materi yang telah diajarkan, terkadang asesemen juga digunakan untuk mencari peserta didik dengan rengking tertinggi atau sebaliknya

Selama ini  tujuan dilakukan assemen oleh seorang pendidik berupa angka yang akan dijadikan sebagai bahan untuk pengisian rafor, menentukan murit yang pintar atau tidak, atau mengetahui peserta didik yang mencapai KKM, biasanya asesmen dilakukan diakhir penyampain materi, berupa soal-soal yang sama untuk dikerjakan semua murid dan hasilnya berupa angka yang mewakili kemampuan masing-masing peserta didik. Cara pandang asesemen sekedar sebagai alat untuk menghasilkan nilai cenderung menghasilkan informasi yeng terbatas dan bahkan ini bisa menjadi sebuah kontra produktif dengan semangat pembelajaran dan akan berdampak terhadap peserta didik yang mengalami kendala dalam penguasaan materi yang nantinya akan mendapatkan nilai kurang pada saat yang sama seorang murit yang cendrung mahir akan mendapatkan nilai yang baik tetapi nilai tersebut hanya sebatas mengukur level pengetahuan saja tanpa memberi peluang terhadap peserta didik untuk meningkatkan pencapaian sesuai kemampuan mereka.

Secara bertahap, melalui pembelajaran dengan paradigma baru, cara pandang terhadap asesmen terus bergeser, asesmen tidak lagi sekedar menjadi tahap pelaporan dan penilaian kemampuan peserta didik tetapi dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Dengan demikian salah satu tujuan utama asesmen adalah memantau atau memonitoring kualitas pembelajaran, sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran, perbedaannya asesmen  saat sekarang ini adalah fungsi memantau atau memonitoring, asesmen bertujuan untuk memahami posisi murid dalam rentang pembelajaran tertentu, dengan demikian perkembangan belajar murit dapat teramati dari waktu ke waktu, artinya disini yang menjadi perhatian kita selaku seorang pendidik bukan perihal mendapatkan peserta didik mendapat nilai berapa melainkan apakah kemampuan mereka berkembang dibandingkan dengan kemampuan awalnya.

Selain itu asesmen juga berfungsi untuk memetakan kemajuan hasil belajar murit, maksudnya adalah dengan informasi yang didapat dari asesmen yeng efektif oleh seorang pendidik, pendidik akan mampu dan bisa mengetahui apa yang saat ini dipahami oleh seorang peserta didik dari apa yang telah mereka pelajari, apa yang dapat dilakukan oleh pendidik dengan kemampuan prasyarat peserta  didik atau pengetahuan peserta didik sebelumnya yang dapat membantu pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang disampaikan, apa yang yang harus dilakukan seorang pendidik ketika seorang peserta didik salah memahami materi yang disampaikan, kapan dan bagaimana seorang pendidik mulai menyampaikan materi yang baru dan dukungan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik dikemudian hari agar pembelajaran tersebut lebih optimal.

Dengan demikian terlihatlah bahwa prinsip--prinsip asesmen yang pertama yaitunya asesmen bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran, peran asesmen adalah memfasilitasi pembelajaran dan menyediakan informasi yang utuh untuk umpan balik bagi pendidik, peserta didik, orang tua untuk sebagai panduan dalam menentukan startegi pembelajaran selanjutnya, yang ke dua fungsi asesmen adalah asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi serta umpan balik, pendidik mempunyai keleluasaan untum menentukan teknik dan waktu pelaksanan agar efektif mencapai tujuan pembelajaran, yang ke tiga asesmen tersebut dirancang secara adil, proposional, valit dam dapat dipercaya atau reliebel hal ini dikarenakan agar nantinya asesmen dapat digunakan untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya yang akan digunakan oleh seorang pendidik terhadap peserta didiknya yang ke empat asesmen merupakan laporan kemajuan belajar peserta didik dan pencapaian peserta didik yang bersifat sederhana dan iniformatif, yang kelima hasil asesmen digunakan oleh murit, pendidik, tenaga kependidikan serta orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Asesmen bukan hanya sekedar untuk peserta dididk saja tetapi juga untuk pendidik dalam memahami gaya belajar dan juga gaya dalam mengelola pembelajaran dan pada akhir hasilnya asesmen adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Asesmen juga dapat digunakan sebagai refleksi dalam pembelajaran dimana nantinya dalam kegiatan pembelajaran peserta didik lebih atif dalam keterlibatannya saat proses pembelajaran dimana peserta didik nantinya diberikan sebuah pengalaman untuk menjadi seorang penilai baik itu bagi dirinya sendiri ataupun juga untuk teman-temannya.

Seorang pendidik dalam menyusun sebuah asesmen perlu perlibatan peserta didik dalam merumuskan prosedur, kriteria, serta rubrik  atau pedoman asesmen yang akan digunakan, hal ini bertujuan agar peserta didik mengetahui apa yang akan mereka lakukan sehingga nantinya dalam pembelajaran dapat memperoleh sebuah hasil belajar yang maksimal. Asesmen diri dan juga asesemen antar teman juga nantinya dapat berfungsi sebagai bahan refleksi diri seorang peserta didik, dari informasi yang didapat melalui asesmen tersebut seorang pendidik dapat mengkonfirmasi pencapaian hasil belajar  peserta didiknya.

Dalam pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran dapat digunakan berbagai teknik yang bisa dilakukan oleh guru diantaranya adalah praktik, produk, projek atau juga bisa dalam bentuk tes tertulis, untuk dokumentasinya seorang pendidik dapat memilih produk dari belajar atau karya peserta didik yang dikumpulkan sebagai portofolio, rubrik atau nilai dalam bentuk angka.

Sebagai catatan dalam pelaksanan asesmen dalam satuan pendidikan dapat melakukan asesmen sumatif pada akhir semeter jika satuan pendidikan merasa perlu mengkonfrmasi hasil sumatif akhir lingkup materi mendapatkan data yang lebih lengkap, jadi dapat diambil kesimpulan asesmen sumatif pada akhir semeter merupakan sebuah pilihan. Asesmen sebagai understanding evidence yaitunya menempatkan asesmen sebagai salah satu bukti atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan, sedang dan dilaksanakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline