Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan, seperti kebun, ladang, atau taman, dan sering kali menjadi masalah bagi petani. Gulma dapat bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan untuk mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya matahari, sehingga mengurangi hasil panen atau pertumbuhan tanaman. Salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan gulma adalah dengan menggunakan herbisida, senyawa kimia yang dirancang untuk membasmi atau menghambat pertumbuhan gulma.
Herbisida mempunyai karakteristik atau cara kerja yang berbeda-beda terhadap pengendalian gulma. Secara umum jenis herbisida berdasarkan cara kerjanya dapat dibebedakan menjadi 2 bagian, yaitu herbisida sistemik dan herbisida kontak.
Herbisida sistemik merupakan jenis herbisida yang diserap oleh tanaman dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman, termasuk akar, batang, daun, dan bahkan bunga dan biji. Ini berarti bahwa ketika gulma menyerap herbisida sistemik, gulma akan terpengaruh sepenuhnya, bahkan jika hanya beberapa bagian yang langsung terkena oleh herbisida. Herbisida sistemik efektif untuk mengendalikan gulma yang memiliki sistem perakaran yang luas. Berikut adalah beberapa contoh herbisida sistemik dan gulma yang dapat dikendalikan:
1. Glyphosate
Glyphosate adalah salah satu herbisida sistemik yang paling umum digunakan. Ini bekerja dengan menghambat enzim yang penting untuk sintesis asam amino dalam tanaman, yang pada gilirannya menghentikan pertumbuhan gulma. Gulma yang dapat dikendalikan dengan glyphosate termasuk rumput liar, dandelion dan banyak lagi.
2. Imazapic
Imazapic adalah herbisida sistemik yang sering digunakan untuk mengendalikan gulma di lahan pertanian. Ini efektif terhadap berbagai gulma, termasuk spesies rumput liar, semak, dan beberapa tanaman berkayu.
3. Paraquat
Paraquat adalah herbisida non-selektif yang sangat efektif dalam mengendalikan berbagai jenis gulma, termasuk yang tahan terhadap glyphosate. Ini bekerja dengan cepat, menghancurkan jaringan tanaman yang terkena kontak dan menyebabkan gulma mengalami kematian.
Sedangkan herbisida kontak adalah jenis herbisida yang hanya mempengaruhi bagian tanaman yang langsung terkena oleh herbisida. Herbisisa jenis ini tidak diserap dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman seperti herbisida sistemik. Herbisida ini langsung mematikan jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisa kontak bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih hijau, serta gulma yang masih memiliki sistem perakaran tidak meluas. Berikut adalah beberapa contoh herbisida kontak dan gulma yang dapat dikendalikan:
1. Glufosinate
Glufosinate adalah herbisida kontak yang efektif terhadap berbagai jenis gulma. Bekerja dengan menghambat enzim yang diperlukan untuk sintesis asam amino dalam gulma, sehingga menyebabkan kematian tanaman yang terkena.
2. Diquat
Diquat adalah herbisida kontak yang sering digunakan untuk mengendalikan gulma di lahan pertanian, lahan basah, dan tempat-tempat lain yang memerlukan pengendalian gulma cepat. Diquat bekerja dengan cepat, menghancurkan daun gulma.
Memilih dan menentukan jenis herbisida berdasarkan bentuk dan jenis gulma pada lahan pertanian merupakan langkah penting dalam mengendalikan pertumbuhan gulma secara efektif. Dalam penggunaan herbisida, juga penting untuk selalu mengikuti petunjuk label dengan hati-hati, termasuk dosis yang tepat, waktu aplikasi, dan langkah-langkah keselamatan. Penggunaan yang tidak benar dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan praktik pertanian atau pertamanan yang berkelanjutan yang meminimalkan ketergantungan pada herbisida kimia. Kombinasi antara pengendalian mekanis, seperti mencabut gulma secara manual, dan penggunaan herbisida secara selektif dapat membantu mengelola gulma dengan lebih efektif dan berkelanjutan.