Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Kopi

Berbiji baik, tumbuh baik!

Kabar dari Dongeng Kopi, Kenaikan Harga Kopi dan Bahan Pokok Lain

Diperbarui: 3 Maret 2024   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika beras mahal, rakyat menjerit. Dok Dongeng kopi

Ketika nasi si miskin dicuri penguasa lalim, kedai kopi menjadi tempat sambatan paling lantang.

Ini bukan bualan. Bukan dongeng epos perjuangan. Ini beneran. Rekam jejak sambatan di kedai kopi tercatat dalam sejarah terjadi pada tahun 1511 di Arab, 1524 di Turki, 1532 di Mesir, 1675 di Inggris, 1686 di Perancis, 1765 di Amerika Serikat, 1777 di Jerman, dan tahun demi tahun abad demi abad berlalu, kedai kopi tetap menjadi ruang percakapan ngrasanin negara yang sewenang wenang terhadap rakyat.

Dari kedai kedai di berbagai wilayah itulah lantas angin segar perubahan lahir, revolusi mengalir dan terjadi pergerakan atas nama keadilan sosial, kebebasan, dan kesejahteraan yang merata dan merubah wajah baru dari otoritarian ke demokratis. 

Jika kamu datang ke kedai kopi tidak ada sambatan, percayalah, esensi kedai kopi yang menjadi radikal konsentrasi perubahan telah kehilangan marwahnya.

Tentu banyak sebabnya. Bisa jadi takut digerus seperti biji kopi yang hendak diseduh, lumat hanya tersisa remah disiram air panas larut, habis direguk dari bibir cangkir, atau barangkali para pelaku kopi semakin ahistoris, terpisah dari realita lantas memilih menjadi bagian dari komprador, main aman turut melanggengkan praktik praktik kotor memberangus kesadaran massa dengan turut membenarkan keadaan ini adalah takdir yang tak perlu diperjuangkan dan menganggap ini sudah suratan dan mengulang pesan tugas untuk pasrah; nerima ing pandum.

Ini bukan bualan, ketika harga beras meningkat pesat, kopi substitusi bisa jadi akan ramai diminati. Sebab secangkir kopi di kedai kesayanganmu harganya dua kali satuan terkecil dari lima porsi nasi.

Bila kedaimu masih menjual kopi terbaik, yang harga bahan bakunya sudah mendahului sembako, dan kamu tak juga bersuara, tetap diam melihat keadaan, percayalah gelombang hantaman situasi tetap juga akan menghampirimu.

Karena kami bukan bagian dari @kemensosri per Februari kemarin harga biji dari Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery juga menyesuaikan lantaran kahanan. Mohon dimaklumi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline