Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Kopi

Berbiji baik, tumbuh baik!

Politik Secukupnya, Ngopi Bareng Kawan Selamanya!

Diperbarui: 12 Februari 2024   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikmati kopi bersama kawan dan handai taulan adalah hal yang lebih mahal ketimbang bertengkar urusan politik. Sumber Gambar: Dongeng Kopi.

Politik secukupnya, ngopi-ngopi bareng kawan selamanya!

Diantara seluruh warga @kerep.dolan tidak semuanya punya pandangan politik yang sama. Ada yang senang dengan arus kanan, arus tengah dan juga arus kiri. Semuanya boleh boleh saja.

Tak jarang di meja meja panjang lorong samping perdebatan kerap terjadi. Apalagi beberapa bulan ini. Menghangat dan panas tiap kali membahas isu-isu tertentu. Tak jarang sampai buka buku buku di TB Alimin, saking serius adu teori, buka mesin pencari biar paparan lebih meyakinkan.

Karena saking beragamnya sebaran preferensi pilihan politik warga @kerep.dolan, makanya kami menolak untuk condong pada kelompok tertentu meski tawaran itu ada dan menguntungkan.

Sebagai kedai yang non partisan tegas dari awal memang kami menjaga jarak dengan politik kekuasaan. Sebab rasa-rasanya lebih mahal harga persekawanan ketimbang urusan politik yang hanya dimobilisir tiap lima tahunan.

Jadi, sekali lagi kami serukan politik secukupnya ngopi-ngopi bareng kawan-kawan yang selamanya.

Orang elit elit politik itu selesai pemilu ya ujung-ujungnya sudah sibuk bagi bagi kue kekuasaan kok.

Sekarang saja mereka sedang menggulai janji, esok kalau masih ingat, berarti beneran sidiq. Nek tidak? Masak mau sakit hati? Sudah berapa kali pemilu dikibuli? Jadi wis, jangan terlalu ngotot mempertajam kontradiksi hanya perkara beda partai, beda pilihan.

Ingat, cari makan kita masing-masing lho, sendiri-sendiri. Itu elit-elit habis ini juga balik kanan. Jadi wis Ndak usah mati-matian sampai musuh-musuhan.

Kecuali kamu berprofesi sebagai buzzer. Namanya kerja ya harus beneran. Nanti tidak kebayar malah susah anak istri di rumah. Nek bukan apa-apa bukan siapa-siapa, sudahlah, rasah serius serius!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline