Lihat ke Halaman Asli

Dongeng Kopi

Berbiji baik, tumbuh baik!

Sitra Gandring, Rujukan Tembus Dari Racikan Dongeng Kopi Latte

Diperbarui: 29 Desember 2023   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12 Rempah pilihan, 3 rempah dari manca untuk komposisi Dongeng Kopi Latte. Dok. Dongeng Kopi

Syahdan, salah satu dari 12 murid Empu Gandring yang bernama Sitra Gandring sangat mendalami budidaya olah olah tanaman tamba lara. Ia meneliti hampir semua jenis tanaman.

Mulai dari semak belukar, rerumputan sampai tanaman keras dari pucuk daun sampai ke akar. Mengategorikan berdasar khasiat dan menakar tingkat kemujaraban.

Pengetahuan turun temurun itu ia catat di lontar dan diwariskan pada keluarga, kerabat dan handai taulan. Ramuan tersebut menjadi rahasia kesehatan dan kesaktian para pendekar dan petinggi-petinggi kerajaan.

Sitra tekun mengepul hal ihwal soal ramuan. Kiai Sumelang secara khusus kerap mengundang khusus untuk dibacakan kitab khusus ramuan dari prasasti prasasti terdahulu yang disarikan. Ia diminta menyalin ulang sekaligus ditambahi dari sang guru.

Manfaat rimpang, kembang, daun, buah, akar, pokok batang tanaman tanaman ia catat dengan runtut. Begitu kesempatan lapang tiba, ia meracik mempraktikkan. Menghapal bersama dengan rapalan doa doanya. Sang guru bijak Bestari mengajarkan bahwa, jampi harus dibarengi dengan usada. Ikhtiar musti diikuti doa supaya berkah.

Satu racikan yang diwarisi oleh Dongeng Kopi dalam bentuk minuman kalau diturut silsilah sampai ke Sitra Gandring ada strop Wilwatikta. Ramuan mujarab vitalitas berbasis 12 rempah sebagai dasaran Dongeng Kopi Latte dan Es Tumbak Cucukan.

Kalau badan kerasa mau meriang, sampai mau tampil Kamis Malam, minuman ini mengembalikan lelah yang meruah mendongkrak gairah jadi tumpah tumpah.

Bagi pelanggan gaek, menu ini selalu jadi kegemaran. Menggabungkan dua komoditi yang bikin kompeni kaya, menambal hutang akibat perang Jawa dan Perang Aceh yang timbul era perjuangan kemerdekaan yang sempat dicibir banyak orang karena melanggar madzhab Roma.

Sudah pernah coba?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline