[caption id="attachment_179414" align="alignleft" width="235" caption="www.rumahmotekar.com"][/caption]
Adanya Pendidikan berkarakter merupakan bukti nyata adanya usaha dari para penggerak pendidikan untuk menjadikan bangsa ini lebih baik. Membentuk pribadi-pribadi yang unggul, mampu membuktikan dirinya sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran, menjadi tujuan utama lahirnya pendidikan karakter.
Dongeng (Storytelling) bisa dijadikan alat atau jembatan untuk tercapainya misi dan visi pendidikan karakter. Selain dapat mengasah fantasi dan imasjinasi anak didik di sekolah, mendongeng juga sebagai metode penyampaian pesan-pesan moral yang sangat efektif kepada siswa. Bukan hanya itu, kegiatan mendongeng juga merupakan alat terbaik dalam proses peyegaran dari suasana yang menegangkan kembali ke suasana yang meyenangkan.
Pendidikan berkarakter yang didalamnya terdiri dari bayak tujuan positif seperti mendidik dan membina anak lebih kreatif, mandiri, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bisa berjalan dengan baik dengan kegiatan mendongeng sebagai salah satu metode penyampaian pesan-pesan moral kepada anak-anak didik di sekolah.Ibu/ bapak guru di sekolah bisa meyampaikan pelajaran dengan disisipi dongeng-dongeng yang memiliki kaitan erat dengan pelajaran yang disampaikan.
Sebagai Contoh, ibu/bapak guru bisa bercerita atau mendongeng tentang seorang pangeran dan para prajuritnya yang dikejar-kejar para pasukan gajah karena pangeran membuang sampah sembarangan ketika dia melewati negeri gajah.
“Karena terus dikejar-kejar, sang raja pun terjatuh ke dasar jurang hingga seluruh tubuhnya luka-luka. Tidak hanya itu, pakeian kerajaan yang dikenakan sang pangeran pun sobek-sobek karena aka-akar pohon di jurang itu ikut meyabit pakaian pangeran yang tampak berkilauan. Pangeranpun berteriak-teriak meminta bantuan. Tetapi, teriakan pangeran itu tidak digubris para prajurit kerajaan yang berlarian karena pasukan gajah terus mengejar-ngejar mereka. Hingga pada akhirnya, pangeran tak sadarkan diri. Tiba-tiba pasukan gajah datang dan membawa tubuh pangeran ke sebuah negeri asing. Negeri Asing itu adalah negerinya para pasukan gajah. Di negeri itu pangeran kembali tersadar dari pingsannya. Pangeran sangat terkejut ketika melihat pemandangan alam yang sangat indah. Tidak ada sampah berserakan seperti yang ada dikerajaannya. Semua tampak rapih membuat mata pangeran tidak bisa berkedip karena indahan alam di negeri gajah. Tidak lama kemudian, pangeran pun meminta maaf kepada pasukan gajah. Pangeranpun berjanji tidak akan pernah buang sampah sembarangan lagi.
Dongeng-dongeng seperti ini bisa disampaikan kepada anak-anak di sekolah sebagai pengantar atau peyelip di sela-sela pelajaran ilmu pengetahuan alam atau pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) atau pelajaran-pelajaran yang lainnya. Kita pasti sepakat memelihara alam dengan menjaga kebersihan lingkungan, tidak buang sampah sembarangan menjadi salah satu tujuan pendidikan berkarakter. Dengan mendongeng, penyampaian pesan-pesan moral yang sesuai dengan misi pendidikan karakter bisa dijalankan dengan baik. Bahkan, anak-anak sisiwa tidak merasa digurui ketika guru bercerita di depan kelas. Semua pesan mengalir kepada anak didik,meyerap ke dalam pikiran dan hati mereka.
Peranan dongeng untuk meyumbang dalam mendukung gerakan pendidikan berkarakter patut untuk diperhitungkan. Oleh karena itu, kemampuan mendongeng menjadi syarat mutlak bagi siapapun yang terlibat dalam pendidikan berkarakter. Untuk melihat gambaran sejauh mana pentingnya mendongeng dalam mendukung program dan konsep pendidikan berkarakter, dapat dilihat dalam garand Design pendidikan karakter dengan dongeng di bawah ini;
Grand Design nilai-nila Pendidikan Karakter degan Dongeng
[caption id="attachment_179413" align="aligncenter" width="300" caption="www.rumahmotekar.com"]
[/caption]
Yuk, kita Mendongeng! di sini di Rumahku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H