Lihat ke Halaman Asli

Kalau Boleh, YKS Jangan Dihentikan

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14039688991014898318

Mungkin akulah bagian dari segelintir orang - selain 'quiz hunter'- yang turut menyayangkan langkah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mendesak program Yuk Kep Smile (YKS) harus berhenti tayang.

Tapi setidaknya aku punya 'rasionalisasi' untuk dibeberkan guna menjelaskan kenapa YKS harus tetap tayang. Karena (menurutku), pada dasarnya YKS bukan satu-satunya program televisi yang tak bermutu. lha program berita banyak yang tak berimbang, program-program infotainment dan lifestyle banyak yang congkak, rasan-rasan, munafik serta mempertajam disparitas antar-kelas, kualitas sinetronnya jangan dipertanyakan dan tak perlu dijelaskan, program edukasi banyak yang mendikte dan taqlid membabi buta.

[caption id="attachment_313137" align="aligncenter" width="336" caption="sumber gambar: progressivepioneer.com"][/caption]

Dalam perspektifku, ketidakbermutuan YKS (dan acara sejenis) telah 'berjasa' membuat jutaan rakyat Indonesia beduyun-duyun meninggalkan siaran televisi dan mulai mencari media alternatif yang lebih kredibel dalam urusan informasi-edukasi. Kini, dengan stop-tayangnya YKS aku khawatir masyarakat menganggap televisi layak ditonton kembali. Duh...

Serta untuk soal pelecehan, mungkin cara paling mudah untuk memaafkan kesalahan (pada tingkatan zero tolerance) ialah dengan mensiasati pikiranmu bahwa yang membuat kesalahan merupakan mereka yang terlalu idiot untuk memahami batasan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline