Lihat ke Halaman Asli

Perginya Sang Penyair

Diperbarui: 3 Januari 2017   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"dia pergi, dia pergi! penyair itu pergi!"

hening dusun kaki bukit sekonyong-konyong pecah oleh teriak dan tanya

"benarkah dia pergi?

lantas siapa kelak yang akan memandu burung-burung menembang kala pagi datang?"

"ke mana dia pergi?

siapa yang hendak merayu matahari menderma sinar pada kebun, halaman dan pondok kami?"

tanya tanpa jawab bak sampiran-sampiran sajak terhenti pada larik satu-dua

"benarkah dia pergi?

kemarin dia masih bermesra-mesra dengan pepohon flamboyan. melukis kuncup-kuncup merah yang di akhir musim besok akan merekah."

"ke mana dia pergi?

kemarin dia datang di kenduri kawin anak kami. melabur langit dengan kelir-kelir pelangi, merapal doa-doa suci cinta abadi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline