Kemerdekaan politik dan kebebasan moral merupakan nilai fundamen bagi manusia. Kebebasan menjadi suatu keeksistensian dari manusia yang otentik. Manusia mau tidak mau harus hidup dan bergerak dalam suatu polis, dalam suatu masyarakat politik. Dalam bahasa Aristoteles manusia adalah mahkluk Zoon Politikon yang berarti mahkluk politik.
Politik diartikan seni mengibuli rakyat. Politik membutuhkan suatu ruangan, dan ruang itu adalah ruang antara manusia. Dalam ruang antara manusia inilah politik menjadi mungkin dan hidup ketika manusia-manusia tak hanya bertindak atau berbuat sesuatu, melainkan bertindak dalam kebersamaan dan kesalingan.
Makna politik dalam polis, bahwa manusia berhubungan dengan satu sama lain dan berbicara bersama dalam kebebasan, bebasa dari kekerasan, penindasan, paksaan dan dominasi.
Konsep kepolitikan yang ideal adalah bukan konsep "kekuasaan atas melainkan kekuasaan untuk" yaitu kekuasaan sebagai kemapuan, tak hanya bertindak atau berbuat sesuatu, melainkan bertindak dalam kebersamaan dan kesalingan. Karena itu niscaya bila seorang yang sangat beragama mengambil bidang politik sebagai media pengabdiannya.
Banyak dari kita sekalian yang berasumsi bahwa berpolitik itu merupakan suatu strategis licik untuk merenguk kekuasaan. Dalam kenyataanya politik memiliki makna yang lebih dalam. Ia diartikan sebagai aktifitas social yang bertujuan menjamin (Kesejatraan umum). Makna sebenarnya dari politik adalah seni, cara untuk mengatur atau mengorganisir demi mencapai kesejatraan bersama " Res Publica".
Tulisan saya tentang Mesias politik dan Yesus Mesias merupakan suatu sumbangsi saya sebagai mahasiswa yang memiliki kecintaaan didalam dunia politik sekaligus menyadarkan kepada politisi bahwa nilai kemanusiaanlah yang harus dipegang teguh dalam berpolitik.
Istilah Mesias politik dan Yesus Mesias merupakan suatu hal yang urgen untuk kita dalami dan kita pelajari apalagi kita sebagai kaum akademisi dan kristianitas. Mesias Politik dan Yesus Mesias, mungkin sering kita dengar bahwa Mesis politik dalam konteks keyakinan umat beragama, diartikan sebagai Juru Selamat. keyakinan tentang konsep messianism bisa dibilang ada dalam setiap agama dan bahkan masih tetap hadir di era masyarakat modern sekarang ini.
Keterlibatan Politik
Mesias politik butuh yang namamya keterlibatan. Artinya begini, para politikus harus senantiasa merasakan segalah keluhan dan aspirasi rakyat, aspirasi dari suatu comunio. Pertanyaan filosofis berangkat dari problema politik menjadi suatu agenda yang sangat urgen untuk kita telaah. Gagasan tentang messianism ternyata tidak hanya hadir dalam kehidupan beragama, tapi juga dalam kehidupan politik.
Di kemudian hari, muncul istilah mesias politik, untuk merujuk pada hadirnya sosok pemimpin yang diyakini mampu membawa perubahan besar, serta menyelamatkan dan memakmurkan negaranya.