Lihat ke Halaman Asli

Rahma dona

wiraswasta

Anak-anak di Kampung Tuan Kentang Habiskan Waktu Liburan dengan Memancing

Diperbarui: 23 Juni 2018   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Lebaran sudah lewat, tapi libur sekolah masih panjang. Anak yang lahir dari keluarga cukup budget,  diajak orang tuanya liburan ke tempat-tempat keren diseluruh penjuru dunia. Anak-anak pinggir sungai yang rawan ekonomi, punya cara sendiri yang tak kalah asik untuk mengisi libur mereka.

Pagi itu,  anak-anak dan remaja Kampung Tuan Kentang 15 Ulu Palembang  ramai turun ke  Sungai Ogan.  Sekawanan udang sungai, terperangkap di antara ceruk dan rogsokan di bawah rumah tak sempat terbawa arus  balik saat surut.  Sementara ibu-ibu,  sedang mencuci di pedistarian. Fitri dan kawan-kawan, punya kesibukan sendiri di bawah rumah.  Satu tangan menanggok, tangan lain memeluk baskom kecil tempat wadah tangkapan. Dengan wadah nasi dari kaleng sebagai  tanggok ( penangkap), gadis kecil itu berburu udang sungai. Beberapa kawan tergelak, berhasil menangkap udang dengan tangan kosong. 

Dokumentasi pribadi

Mata Fitri dan kawan-kawan,begitu awas. Menemukan udang, yang bewarna nyaris bening di dalam air  butek. Melihat ukuran udang yang tertangkap, tidak cukup untuk jadi lauk makan. Begitu kecil,  paling banter untuk membuat satu Bakwan Udang. Tetapi tentu saja, keasikan berkincah dalam air  dan rasa senang saat udang dalam gengaman tak ternilai harganya.

Lelah menangkap udang, ramai mereka duduk di pedestarian. Saling pamer, tangkapan hari ini. Tak lama , saya dengar seorang lelaki meminta udang -udang itu untuk umpan mancing ikan.Beberapa anak memberi dengan sukarela, anak yang lain tidak.  Ada yang bilang, udang akan dipeliharanya saja. Entah bagaimana, anak itu akan berternak udang di dalam baskom.

Menjelang sore singgah sebentar di dermaga 10 Ulu- Palembang. Segerombolan anak lelaki, dengan tali senar di tangan dan umpan seadanya sedang mancing di bawah Jembatan Ampera. Lalu lintas perairan yang ramai di Pasar 16 Ili dan Dermaga 10 Ulu, tak menyurutkan niat mereka. Berdesakan, berdiri di tiang-tiang cor.

Dokumentasi pribadi

Tak lama , datang dua kakak beradik, lelaki dan perempuan.  Yang ini, kelihatanya lebih modal dikit. Mereka membawa jaring kecil, dengan pelampung botol air mineral. Sang kakak (perempuan), melempar jala sementara adik lelakinya berdiri mengamati dengan serius. Hampir satu jam, kakak melempar dan menghela jaring belum ada hasil. Adik yang mulai bosan, akhirnya minta pulang.

Gerombololan anak lelaki, masih bertahan. Duduk-duduk sambil bercanda, menunggu ikan khilaf  mengigit umpan mereka. Kecilnya aja begini, gimana besarnya nanti ***donaPalembang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline