Di Kota yang begitu bangga berjuluk Kerajaan Maritim, ternyata tak satupun perguruan tinggi di Kota Palembang yang memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dayung. Tidak ada orang-orang berwenang yang menggugah minat untuk menekuni dan melestarikan tradisi dayung sebagai jati diri bangsa maritim. Keluhan soal sunyi sepinya partisipasi masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) menyambut Asian Games 2018, ditanggapi dengan gencarnya sosialisasi dari Pemprop Sumsel. Ibarat kata, tiada hari tanpa sosialisasi kepada komunitas, profesi, maupun hobies. Dalam acara Peranan Komunitas dan Masyarakat Dalam Mensukseskan Asian Games (16/04/2018) di Museum Bala Putra Dewa -Palembang, 130 peserta perwakilan dari komunitas hadir. Setelah dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Iren Camelin, dilanjutkan dengan Hadran,Kabid Promosi Disbudpar Sumatera Selatan.
Pak Hadran, memaparkan acara-acara yang akan mengiringi tibanya api Asian Games di Kota Palembang pada tanggal 4 Agustus 2018.
Berbagai komunitas antusias, sampai rebutan menyampaikan kegiatan-kegiatan apa yang sekiranya dapat menarik partisipasi masyarakat dalam kemeriahan Asian Games nanti. Dari pameran uang kuno, aksi kebersihan lingkungan sampai bedah buku dikemukakan.
Jika malam itu, komunitas memang diharapkan memberi masukan kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mengisi acara yang sudah dijadwalkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, penyelengara idealnya sudah memberi informasi sewaktu undangan disebar. Ketika datang, komunitas sudah siap dengan proposal acara masing-masing.
Sehingga waktu, biaya, dan tenaga yang dikeluarkan untuk menyelengarakan acara benar-benar berdaya guna dan berhasil guna.
Malam itu, saya tidak kebagian urun suara. Lewat forum yang dirahmati Tuhan ini, izinkan saya menyampaikan keheranan yang sudah bertahun-tahun menggelayut di cabang-cabang pikiran beta.
Palembang kota yang hidup, dan berdiri di atas sungai, terampil mengayuh biduk adalah keharusan bagi pemuda-pemudanya zaman dahulu. Zaman now, biduk lancar (bidar) cuma acara seremonial tiap 17-an yang semakin sepi penonton. Sungai, biduk dan dayung tidak lagi menarik minat generasi muda Palembang.
Sebagai salah satu upaya menarik minat masyarakat dari semua lapisan untuk membaur dalam kemeriahan pesta olahraga terbesar ke dua setelah olympiade ini, mengapa kita tidak mengadakan Kompetisi Dayung Antar Perguruan Tinggi se Sumatera Selatan?
Ada puluhan perguruan tinggi di Sumatera Selatan. Di Kota Palembang, beberapa perguruan tinggi hanya berjarak sepelemparan batu dari cabang Sungai Musi. Mengapa tak pernah ada kompetisi dayung antar perguruan tinggi se Kota Palembang ?
Ternyata, tak satupun perguruan tinggi di Kota Palembang yang memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dayung. Mengapa tidak ada yang membentuk? karena tidak ada yang berminat?
Mengapa tidak berminat ? Karena tidak disosialisasikan, tidak dipopulerkan.Tidak ada orang-orang berwenang yang mengugah minat untuk menekuni dan melestarikan tradisi dayung.