Lihat ke Halaman Asli

Rahma dona

wiraswasta

Khasiat Kelor Mampu Melibas Gizi Buruk di Papua

Diperbarui: 30 Januari 2018   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menelisik Sagu sebagai makanan pokok masyarakat Papua. Kaya dengan Karbohidrat, so pasti bikin kenyang. Tetapi tumbuhan keluarga Palem ini amat rendah kandungan gizi. Sementara lauk ikan dan hewan sebagai sumber protein semakin sulit didapat. Alih fungsi hutan, dituding penyebabnya.

Memaksa mereka beralih pada beras tentu tidak semudah membicarakanya.Beras yang dibawa dari luar pulau,harganya tidak terjangkau. Jangankan mereka yang tinggal di gunung dan hutan yang hidup di kota saja mulai kesulitan beli beras. Akhirnya,pada Sagu kita kembali.Misi kita, mencarikan Sagu pendamping yang murah, mudah tetapi kaya gizi?

Belajar dari  negara-negara di Afrika berjuang melawan gizi buruk.Menurut WHO,kondisi kurang gizi di Zambia adalah yang terburuk diseluruh Afrika. LSM  The Imagine Rural  Development Initiative (TIRDI) melakukan suatu upaya unik guna menangulangi gizi buruk di Zambia. Sejak tahun 2013 mereka menjadi inisiator perkebunan Kelor ( Moringa Oleifera).

WHO menobatkan  Kelor sebagai "pohon ajaib". Kelor sudah terbukti membatu menangulangi gizi buruk di 40 negara termiskin di dunia. Mereka mengajurkan bayi dan anak-anak mengkonsumsi daun Kelor sesering mungkin.

Lah kok bisa daun yang dipercaya sakti sebagai penangkal ilmu hitam , kini putar haluan  jadi penangkal gizi buruk?

Faktanya Kelor:

Mengadung 3x lebih banyak Potasium dari Pisang

4x vitamin A dari pada Wortel

7x vitamin C di banding Jeruk

4x Kalsium dari Susu Hewan

Kekuatan Super Kelor antara lain 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline