Berbagi pengalaman saat masuk ruang oprasi . Karena cacat bawaan ,saya sempat dua kali oprasi mata. Pada oprasi yang pertama,karena belum berpengalaman, saya mengikuti permintaan perawat untuk tidak memakai apa pun selain "seragam" oprasi yang mereka pinjamkan. Setelah berganti kostum,saya di antar ke ruang oprasi .
Alhamdulilah oprasi berjalan lancar. Setelah oprasi,saya dan beberapa pasien lain di kumpulkan di suatu sudut.Seiring kembalinya kesadaran,saya mendengar dan melihat paramedis yang hilir mudik .Suara - suara mereka menyapa pasien yang sudah sadar.
Kaget , tiba-tiba ada tangan meraba dan mengoyang kaki saya.
"bu ...bu ...sudah sadar belum?
Saya mengacungkan jempol tanda mendengar.
Saya, menunggu beberapa lama sebelum diantar kesal Saya lirik kiri kanan. Ruang itu begitu sepi,beberapa pasien berbaring sambil di tutupi selembar selimut.Lalu bergantian paramedis datang,menyapa atau perlahan mengugah mereka yang setengah sadar.
Dua tahun lalu saya kembali ke ruang oprasi. Paramedis yang membantu berganti kostum menegur. Kenapa saya memakai tank top dan hotpants?
Menurut pandangan awam saya tidak ada urgensinya oprasi mata dengan bertelanjang dada .Masalah hygienis atau tidak itu amat relatif .Malah saya lebih yakin dengan baju yang saya cuci sendiri di rumah.Akhirnya,paramedis menerima argumen itu dan saya diantar ke ruang oprasi.Alhamdulilah oprasi yang kedua berjalan lancar.
Jadi,kepada para wanita se Indonesia raya apabila tindakan medis yang akan dilakukan anda rasa tidak perlu bugil maka sedapat mungkin pakailah tank top dan hotpants.Untuk menghindari situasi yang memancing khilaf mata yang memandang**""
Your body your choice
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H