Pertama kali memandangnnya, saya sudah tertarik. Relief dan warna masjid ini menarik mata memandang. Masjid biasanya, memakai warna -- warna aman. Putih, biru, tentu saja hijau dan warna kalem lainya. Masjid yang tak jauh dari Pasar Mega Asri -Palembang ini, warnanya meriah bak taman bermain .
Arsitektur bangunan lama , standar masjid di kampung- kampung tahun 80 an . Bangunan segi empat dengan atap model rumah biasa , tanpa Minaret tetapi memakai bedug. Tidak begitu besar kalau full mungkin cuma bisa menampung 100-200 Jemaah .
Ada dua kolam besar, penampungan air wudhu di bagian belakang. Di sisi dalam kolam, terdapat relief kaligrafi. lief si gores langsung pada dinding semen, tidak di sablon seperti masjid di kampung saya .
Relief dikerjakan, oleh seniman yang benar-benar faham. Bentuknya rapi,campuran pas an timing penempelanya juga tepat. ehingga, sama bagusnya dengan ukiran-ukiran kayu . Pokoknya, dikerjakan dengan segenap perasaan yang berbeda , adalah pilihan ragam hiasnya.
Ada Hadis dan beberapa Surat Al Quran yang amat keras soal pembatasan gambar -mengambar mahluk hidup. Meski jarang, kadang seniman mengunakan ragam hias bunga dan tumbuhan untuk masjid. Secara umum,dulu masjid cuma di ramaikan dengan sablon an atau lukisan Kaligrafi. Dan masjid ini , tampaknya didirikan oleh kelompok yang mempunyai pandangan berbeda. Masjid ini , sudah puluhan tahun berdiri. Terletak di tepi jalan besar dan terbuka . Tidak ada yang mereka sembunyikan, yang terlihat begitulah adanya .
Ada goresan burung- burung, diantara rimbun daun di tiang-tiang masjid. Ada pula burung yang lumayan besar, sedang membawa semacam sinar atau mutiara di paruhnya . Burung besar ini , terpapar pada dinding depan masjid.
Saya sudah browsing , mencari rujukan dari cerita burung ini. Belum ketemu.Ada pula relief pohon, sebatang pohon dengan beberapa rompoi buah yang mengantung. Relief pohon ini, diulang lagi pada bagian depan mimbar khotbah . Rasanya pernah melihat pohon ini , dalam bentuk kaligrafi sebagai lambang dari organisasi yang saya lupa.
Warna-warni di dalam,sama meriahnya dengan yang di luar. Sengaja, tidak mengambil gambar bagian dalam masjid. Ketika sekadar berkunjung saya tidak akan mengambil gambar altar gereja atau altar di kelenteng , pura dan wihara . Jangan sampai , rasa ingin tahu turis mengusik perasaan orang yang beribadah .
Sekarang , di bagian belakang masjid sedang dikerjakan bangunan baru. Arsitekturnya lebih modern, dengan banyak kubah payung kuncup . Sekali lagi , warna- warninya meriah . Saya tidak masuk , karena tukang sedang bekerja .
Lupa mencantumkan nama masjid ? Sengaja , wkkkkk saya tak mau ada orang-orang reseh yang kemudian melabrak masjid ini .
Palembang Desember 2017