Lihat ke Halaman Asli

H.D. Silalahi

orang Tigarihit

Nasib MotoGP Bila Ditinggal Valentino Rossi

Diperbarui: 6 Agustus 2021   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | Valentino Rossi usai mencatatkan diri finis di posisi kedelapan pada balapan GP Aragon (22/9/2019) (twitter) via kompas.com

Gelaran MotoGP 2020, menjadi saksi kelahiran para pembalap muda. Selain muda, juga sangat kompetitif. Absennya Marc Marques yang mendominasi podium juara beberapa tahun terakhir, memang membuat ajang balap roda paling prestisius ini semakin menarik. Musim 2020 ditandai dengan lahirnya juara baru di setiap seri. 

Papan klasemen konstruktor juga tidak dimonopoli satu merek tertentu. Gairah ini yang hilang dalam Gelaran MotoGP pada 4 tahun terakhit. Bagaimana tidak, dominasi Marques di beberapa tahun terakhir membuat ajang balapan MotoGP terlihat monoton. Lu lagi... lu lagi.

Meskipun begitu, ditengah bermunculannya pembalap-pembalap muda yang notabene memiliki skill balap yang mumpuni, rasa-rasanya belum ada diantara mereka yang mampu mengimbangi Valentino Rossi. Bukan dalam keterampilan membalap pastinya, karena faktanya di musim ini, para pembalap muda ini, bergantian mengasapi VR46. 

Bukan itu. Satu hal yang belum bisa diimbangi para punggawa MotoGP dari sosok VR46 adalah daya tarik dan karisma Rossi di mata para pencinta MotoGP di seluruh dunia. 

Marq Marquez sendiri, meskipun menjelma menjadi monster di sirkuit -bahkan sampai dijuluki "Baby Alien"-, belum mampu mengimbangi daya tarik Valentino Rossi di MotoGP. 

Faktanya, merek VR46 masih lebih menjual dibanding MM93. Hal ini bisa dilihat dari sponsor dan fans MotoGP yang lebih berminat terhadap VR46. 

Hal yang sama juga terlihat pada perbandingan popularitas keduanya di platform media sosial. Di platform Twitter, pengikut akun pribadi Vale unggul dengan jumlah 5,5 juta orang berbanding dengan 2,5 juta orang pengikut akun pribadi Marquez.

Begitu juga di platform Facebook dan Instagram, jumlah pengikut VR46 di kedua platform ini selalu lebih unggul dibanding pengikut akun MM93.

Boleh jadi, kekalahan popularitas ini, didukung oleh faktor pribadi Marq Marguez yang tidak ingin mencari tantangan baru di tim selain Honda Racing Team. 

Keputusan Marquez yang memilih tetap bertahan di Honda, cukup mengecewakan bagi penulis. Bagaimana tidak, perpanjangan kontrak MM93 dengan Honda, menambah dugaan penulis dan sebagian pencinta kelas para raja bahwa gelaran MotoGP semakin membosankan karena didominasi oleh satu orang pembalap. 

Perpaduan Marquez dengan tunggangannya di Honda memang membuat dia seperti berada level berbeda, tidak tersentuh pembalap lain. Tetapi hal ini juga membuat persaingan Marquez dengan pembalap lainnya semakin jomplang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline