Lihat ke Halaman Asli

H.D. Silalahi

orang Tigarihit

Aroma Perang Bintang Dalam Penangkapan Djoko Tjandra

Diperbarui: 2 Agustus 2020   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompasiana.com

Setelah Djoko Djandra ditangkap, acungan jempol pantas dialamatkan kepada  Polri, terutama kepada Kabareskrim Irjen Polisi Listyo Sigit Prabowo. Beliau, membentuk tim khusus, untuk melacak dan menangkap buronan kasus hak tagih Bank Bali ini. Beliau juga yang langsung turun menjemput Djoko Chandra di Negeri Jiran Malaysia.

Djoko Djandra,inisial DD, memang dikenal sebagai sosok yang licin. Bagaimana tidak, sebelum kasusnya inkracht pada tahun  2009, buronan ini, mampu berkelit sebanyak  3 kali dari tuntutan jaksa dalam kasus yang sama. Kelicinan DD ini, membuat namanya sering muncul di media, terakhir, sebelum penangkapan ini, kabarnya DD sudah menjadi warga negara Papua Nugini, berkat portofolio pejabat tinggi negeri sana.

Dalam 11 tahun masa pelariannya,DD memang terkenal licin. Dia pernah mengubah namanya,Djoko, belum tersentuh ejaan yang disempurnakan (EYD), menjadi Joko, untuk memuluskan pelariannya ke Papua Nugini. 

Nah, kejadian terakhir, pria yang bernama China -Tjan Kok Hui- ini, malah berhasil memperdaya 3 orang Jendral Polisi, sekali lagi, 3 orang Jendral Polisi dan 1 orang Lurah, hebat  ya. Bayangkan saja, kalau seorang yang berpangkat Jendral Polisi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten/kota, sudah bisa dipastikan seluruh  jajaran Polres di daerah tersebut,  repot selama 7 hari 7 malam, untuk mempersiapkan penyambutannya. 

Layaknya skenario cerita film, kisah DD berakhir indah bagi Polri, sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, sepandai-pandai Djoko Djandra berlari akhirnya ketangkap juga lu.  

Tetapi, dibalik tertangkapnya DD, menarik untuk mengulas sosok sentral penangkapan ini, Irjen Listyo Sigit Prabowo. Sosok ini jadi menarik, karena beliau digadang-gadang untuk menggantikan Kapolri sekarang, Jendral Idham Aziz yang akan memasuki usia pensiun.  

Disamping pangkat beliau sudah memenuhi syarat, posisi beliau sekarang, sebagai Kabareskrim, sudah seperti menjadi tradisi di Polri, berpeluang besar diangkat menjadi Kapolri.  Tidak heran, Indonesia Police Watch (IPW) dalam rilisnya, mengikut sertakan nama beliau diantara 8 orang petinggi Polri, yang dianggap layak diangkat menjadi Kapolri.

Data dan fakta ini, membuat penulis teringat akan pesan Kapolri Idham Azis dalam sebuah pertemuan yang ditujukan kepada para petinggi Polri. 

 Jangan SMS, jangan senang melihat teman susah, jangan susah melihat teman senang. Gantungkan harapanmu setinggi langit, lalu biarkan nanti Tuhan yang memilih siapa di antara rekan-rekan yang akan jadi Kapolri. Karena semua punya kesempatan yang sama untuk memimpin Polri.

Pesan beliau ini sangat positif, beliau ingin para kandidat Kapolri ini, harus menunjukkkan kinerja kalau mau diangkat menjadi Kapolri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline