Lihat ke Halaman Asli

H.D. Silalahi

orang Tigarihit

Oh Sinovac, Apakah Nasibmu Akan Seperti Klepon?

Diperbarui: 29 Juli 2020   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber foto: Katadata.co.id)

Di tengah berita gembira kedatangan vaksin Sinovac, klepon datang membawa kabar buruk. Si klepon dituduh tidak Islami dan tidak selevel dengan kurma. Yang membuat Si klepon makin sedih, dia merasa tersingkirkan di negeri sendiri.

Ingin rasanya klepon menunjukkan KTP atau SIM nya, seandainya ada, untuk membuktikan bahwa dia memang asli Indonesia, kok berani-beraninya si kurma ingin menyingkirkan dirinya.

Iya, sebuah gambar yang beredar di media sosial, sejenak membuat klepon jadi topik sentral. Klepon mampu membuat perhatian netizen beralih sejenak dari panasnya pemberitaan tentang Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi yang ingin ikut Pilkada.

Juga membuat berita kedatangan vaksin sinovac seakan luput dari tangkapan radar netizen +62 yang terkenal ganas dan beringas, lah iya, si klepon yang tidak punya salah aja, bisa dibuat jadi pesakitan. 

Tetapi, seiring dengan grafik pasien terinfeksi covid19 yang makin menanjak, rasa-rasanya netizen, dalam waktu dekat, akan memelototi bagaimana kiprah sinovac ini. Nah, sebelum sinovac berstatus artikel utama atau menjadi artikel pilihan, sebaiknya Perusahaan Biofarma dan Universitas Padjajaran mulai bersiap-siap untuk memberikan informasi yang transparan,atau mencari nama baru buat vaksin Covid19 ini. 

Masalahnya nama vaksin ini agak berbau negeri Tiongkok sana. Tidak ada yang salah dengan nama ini, tetapi, banyaknya infomasi-informasi yang bias dan sesat tentang negeri ini seperti isu TKI dari China, isu komunis, ditambah tindakan asertif China di Laut China Selatan, membuat sebagian masyarakat yang  sangat sensitif dengan hal-hal yang berbau negeri Panda ini. 

Memang menjadi anomali, di tengah derasnya mereka menghujat dan menyerang negeri ini, ponsel buatan China malah tercatat sebagai ponsel terlaris di Indonesia......ada-ada saja. Bagaimanapun, ini sekedar saran saja buat Biofarma, seperti kata Gibran, boleh dipilih dan boleh juga tidak dipilih. 

sumber :smulweb.nl

Kalau kata Shakespeare "Apalah Arti Sebuah Nama", tetapi Shakespeare mungkin lupa, di negeri yang skor PISAnya paling rendah se-ASEAN dan indeks literasi yang buruk, nama adalah segala-galanya, wong nama Romeo dan Juliet saja diganti jadi Ramadan dan Ramona...he.he.

Indeks literasi yang buruk memang membuat bangsa ini sering berpolemik tentang  hal-hal sepele dan tidak bermanfaat. Boleh dibilang, Indonesia sudah pernah mengalami,  zaman darurat hoax , berdampak sangat buruk dan terkadang sampai menelan korban nyawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline