Menilik Alasan
Doyan Menikmati Masa Lajang
"Kapan menikah?" pertanyaan klasik dan paling membebani secara psikologis bagi kaum lajang yang doyan alias sengaja tak kunjung menikah.
"Peduli amat!", ada yang tanpa beban menanggapi. Tak terganggu dan lebih sibuk fokus pada hal lain, misalnya karier.
Namun bagi yang mudah terganggu secara psikologis, biasanya semakin merasa tertekan bila pertanyaan klasik tadi disusul pernyataan yang lancang alias sok tahu, seperti ...
"Hati-hati loh dunia udah hampir kiamat, kamu belum-belum nikah juga!" atau, "Makanya jangan suka milih pacar, akhirnya rasakan akibatnya sekarang. Belum punya pasangan juga!"
Demikian kerap pernyatan sok tahu yang makin buat orang tertekan secara psikologis.
Kemungkinan sikap sok tahu alias lancang tersebut lahir dari ketidak pahaman alasan mengapa mereka betah lama tak menikah, atau memilih tak perduli kapan menikah.
Berikut beberapa alasan sering jadi sebab seseorang memilih doyan berlama-lama menikmati melajang atau bersikap, "Peduli amat kapan menikah!"
Berharap dengan membahasnya dapat menyadarkan atau setidaknya menginsafkan para si bermulut lancang untuk kemudian bersikap lebih ramah, haha.
Berharap pula dengan membicarakannya semakin memantapkan sikap menikmati melajang bagi mereka yang tengah mejalaninya, atau sebaliknya terpantik untuk mencoba menyudahinya, hehe.