Lihat ke Halaman Asli

Bimbingan Rohani Bagi Anak Saat Krisis dan Peran Orang Tua Dalamnya

Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimbingan Rohani Bagi Anak Saat Krisis Dan Peran Orang Tua Dalamnya

Dunia kehidupan anak-anak tak ubahnya dunia orang dewasa, sewaktu berhadapan dengan krisis kehidupan, misalnya sakit, kegagalan atau kehilangan orang yang dicintai, mereka kerap melontarkan pertanyaan yang bersifat rohani atau sering dikenal bersifat teologis.

Dalam kondisi demikian mungkin mereka lebih sulit mengutarakan pertanyaan bersifat teologis, seputar soal mengapa itu terjadi bila dilihat secara rohani. Atau mungkin saja mereka melakukannya dengan menggunakan kata-kata lain ketika mengungkapkannya.

Menghadapi kenyataan ini tentu anak-anak dalam kondisi demikian sungguh butuh untuk dibimbing. Mengapa?

Karena anak-anak dalam masa ini berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan secara rohani. Mereka bisa saja telah mendengar dan belajar beberapa pandangan tentang Tuhan dari orang tua, agama, budaya, sekolah, bahkan teman sebaya.

Mereka bahkan punya kemampuan untuk menyatukan semua potongan informasi dan gambaran ini menjadi satu konsep yang luas tentang Tuhan. Hal itu terjadi karena menurut perkembangannya anak yang menginjak umur lebih dari tujuh dan delapan tahun, mulai berpikir secara teologis, meskipun mereka tidak tahu apa artinya "berpikir secara teologis".

Apa yang dikemukakan sebelumnya didukung oleh kondisi bahwa anak-anak tidak memiliki dasar historis pengalaman rohani secara pribadi sebelumnya. Hal itu kemudian berpotensi bahwa ketika anak menghadapi krisis, mereka mudah diserang oleh interpretasi rohani mereka yang keliru, yang mereka dengar dari orang lain atau buat sendiri.

Dalam menolong anak supaya tidak terjebak dalam interpretasi yang keliru secara rohani yang bisa berpotensi negatif dalam soal hubungan mereka dengan Tuhan, maka beberapa langkah dapat dilakukan oleh orang tua sebagai bentuk konkrit perannya dalam sebuah bimbingan rohani, antara lain:

Mengkonfirmasi Persepsi dan Perasaan Anak yang Perlu Diketahui.

Menolong anak dalam krisis maka langkah awal perlu dilakukan yaitu perlu mengkonfirmasi persepsi mereka, dan perasaan mereka perlu disebut, terutama ketika konsep iman mereka sedang berkembang.

Anak perlu dapat menyebut persepsi rohani mereka dalam sebuah krisis yang sedang dialami, misalnya, apakah itu sebuah berkat, kemalangan, misteri, dosa, atau pengampunan. Ini hanya  beberapa kata yang sering dinyatakan anak sewaktu krisis, dan dapat merupakan persepsi khusus mereka.

Apa pentingnya langkah awal ini, hal itu berhubungan erat langkah kedua yang harus dilakukan.

Memberi Penjelasan Teologis/Rohani yang Dapat Dimengerti Anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline