Lihat ke Halaman Asli

Jarot Wijarnako: Pengalaman dan Manfaat Menulis!

Diperbarui: 28 Februari 2024   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jarot Wijarnako: Pengalaman & Manfaat Menulis! (Dokpri)

"Maka saya punya tugas menulis 200 buku selama hidup, sekarang baru terealisir 66 buku."

Pernyataan itu mengalir deras keluar dari mulut seorang Jarot Wijarnako di saat menyampaikan materi bertema, "Mendidik Anak Dalam Bermisi."

Siapa Jarot Wijarnako? Dr. Jarot Wijarnako adalah pendiri dari Keluarga Indonesia Bahagia Pola Hidup Sehat, sebuah lembaga pelayanan publik yang bergerak dalam upaya pembinaan keluarga di Indonesia.

Jarot Wijarnako dikenal luas sebagai seorang pembicara seminar keluarga termasuk dalam soal parenting di Indonesia. Beliau dikenal juga sebagai seorang penulis buku produktif. Buku-bukunya membahas seputar keberadaan keluarga termasuk soal parenting.

Buku-buku yang lahir dari buah pemikiran Jarot, seperti: Mendidik Anak Dengan Hati, Multiple Intellegences, Father & Sons, Menjadikan Anak Juara Kehidupan, Pemulihan Orang Tua Anak, Visi Pelayanan Anak, dan masih banyak bukunya yang lain, ditulis sendiri juga bersama penulis lain.

Senang rasanya sebagai orang yang sempat belajar dari buku-bukunya seputar topik parenting anak, bisa bertemu dengannya dalam acara Family Conference 2024 yang diadakan oleh Alpha Indonesia, Senin, 26/02/2024, jam 09.00 - 18.00 Wib, di MDC Jakarta, Wisma 76, Slipi, Jakarta Barat. Dalam acara itu ia menjadi salah seorang narasumber.

Pernyataan Jarot di awal tulisan ini menarik perhatian saya saat mengikuti pemaparan materinya. Luar biasa ambisinya dalam menulis. Sepintas nampak bagai sebuah ambisi yang muluk. Menulis 200 buku! "Apa mungkin?" begitu suara di benak saya.

Namun pintasan kesan tadi seakan teranulir bila melihat tekad dan upaya kerasnya dalam menulis hingga telah menghasilkan 66 buah buku sejauh ini. Diakuinya saat  ini ia sedang menyelesaikan penulisan 3 buah buku.

Daya tarik pernyataan itu memunculkan ide yang mendorong saya untuk mendekati dan menanyakan beberapa pertanyaan padanya soal bagaimana perspektif dan upayanya dalam menulis buku.

Tujuan saya jelas, saya melihat peluang mendapatkan bahan untuk menulis sebuah artikel. Ide yang muncul itu bahkan mengusulkan sebuah topik tulisan artikel tentang soal penulisan menurut seorang Jarot Wijarnako.

"Wah, keren!" pikir saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline