Orangtua perlu kembali memahami dengan baik dunia anak adalah dunia bermain dan melalui bermain pula mereka akan belajar tentang banyak hal.
Mengembangkan kecerdasan anak, kita tidak dapat mengandalkan kecerdasan kognitif atau IQ semata karena IQ hanya menyumbang 20 % untuk keberhasilan seseorang. Hal yang tak kalah penting selain IQ masih terdapat EQ, ESQ, dan kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences).
Menurut Howard Gardner, Multiple Intelligences adalah sebuah konsep yang mengemukakan pandangan tentang multi dimensi kecerdasan dan kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan yang lebih spesifik.
Masih menurut Howard, multi dimensi kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut: Linguistic Intelligences, Musical Intelligences, Bodily Inesthetic, Logical Mathemathical, Interpersonal (sosial) Intelligences, Visual Spatial Intelligences, Intrapersonal Intelligences, Natural Intelligences, Moral Intelligences
Banyak hal dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengembangkan kecerdasan majemuk seorang anak. Salah satu diantaranya dengan cara bermain.
Melalui bermain, banyak aspek kecerdasan yang terasah dari anak. Namun disayangkan orangtua kadang tidak suka anaknya terlalu banyak bermain .
"Ah, untuk apa bermain? Tak ada manfaatnya!"
Demikian tanggapan negatif orangtua sering terdengar soal pentingnya bermain bagi anak. Tak jarang mereka mengeluh pada pihak sekolah ketika mengetahui bahwa di sekolah anak-anak "hanya" bermain. Menurut mereka di sekolah anak harusnya hanya diajarkan tentang membaca, menulis dan berhitung bukan bermain.
Bermain jelas dapat menjadi sarana anak mengembangkan kecerdasan majemuknya. Beberapa contoh permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan anak, antara lain:
Pertama, Boneka