Lihat ke Halaman Asli

MENDALAMI TEORI PEMBELAJARAN

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta didikserta lingkungan yang digunakan sebagai sumber belajar. Para ahli yang menyuarakan tentang teori pembelajaran pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memajukan pendidikan. Tetapi dari masing – masing teori memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dan kelebihan dari masing – masing teori harus dapat dipergunakan dengan sebaik – baiknya demi mengkondisikan suasana belajar yang dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.

Teori pembelajaran yang lebih mementingkan adanya stimulus dan respon merupakan teori behaviorisme. Teori ini lebih menekankan guru untuk selalu memberikan stimulus – stimulus kepada peserta didik agar terjadi perubahan tingkah laku yang sering disebut dengan belajar. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan respon daripada stimulus yang telah diberikan. Teori ini cenderung membuat siswa akan pasif. Ini dikarenakan siswa hanya menunggu rangsangan dari guru untuk belajar. Jadi secara tidak langsung, gurulah yang harus berperan aktif. Tokoh – tokoh yang beraliran behaviorisme antara lain Throndike, Watson, Clark Hull, Guthrie, Gestalt, Lewin, Tolman.

Teori pembelajaran yang berikutnya adalah teori kognitivisme yang menekankan pada kemampuan intelektual peserta didik. Kognitivisme menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan proses yang menitikberatkan pada proses membangun ingatan, retensi pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek yang bersifat intelektualitas lainnya. Oleh sebab itu, belajar dikatakan bagian dari kegiatan yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks dan komprehensif. Tokoh – tokohnya antara lain Piaget, Bruner, Ausubel.

Piaget juga merupakan pelopor daripada teori konmstruktivisme. Yang mana teori tersebut merupakan bagian daripada teori kognitif. Siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi dan guru hanya sebagai fasilitator atau moderator. Kemudian teori yang berikutnya adalah teori humanisme. Teori humanisme berprinsip untuk memanusiakan manusia. Maksud dari hal itu adalah, peserta didik belajar tanpa adanya paksaan dari siapapun, karena peserta didik bukanlah robot yang bisa dikendalikan kemana saja. Peserta didik dituntut untuk mandiri dalam hal belajar. Teori ini memiliki kelebihan dalam hal keaktifan siswa. Tokoh – tokoh yang menganut aliran ini adalah Kolb, Honey dan Mumford, Habermas, Blom dan Karthwhol, Combs, Maslow, Carl Roger.

Diantara teori pembelajaran yang ada, tidak ada teori ideal. Tetapi ada satu teori yang menuju dan merujuk pada teori ideal, yaitu teori humanisme. Terimakasih, semoga dapat bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline