Semakin marak nya aksi-aksi menyuarakan Green Living bisa di pastikan karena banyak nya kasus-kasus pembalakan hutan secara arogan, Pembuangan Limbah pabrik yang memperkosa sungai-sungai dan masih banyak lagi bentuk kekerasan manusia terhadap alam.
Sehingga sebenernya wajar jika semesta tidak mendukung akan kehadiran "Manusia" yang bertindak sporadis mengeksploitasi besar-besaran alam di sekitar kita. semua kalangan sepakat akan kondisi alam yang semakin rawan. Manusia memang memiliki sikap superior ketimbang makhluk-makhluk yang tinggal di bumi ini penyimpang perspektif ini yang lah memunculkan sikap tidak bersahabat kepada lingkungan sekitar kita.
Bila sudah seperti ini Agama adalah Solusi Kongkrit untuk menyelesaikan masalah pelik yang hadir selama ini.Bagaimana tidak? orang timur sudah lama menganggap alam mengandung unsur ketuhanan lebih dari itu alam pula memiliki bentuk ke arifan yang perlu kita renungkan.
Bila manusia mencoba untuk merusak kelestarian dan keselaran alam maka menjadi sebuah tanda tanya akan keagaman nya. Beragama berarti ramah lingkungan.
Di dalam agama Islam terdapat jalinan kolerasi yang erat antara Islam dan melestarikan seperti yang tertuang di dalam Al-Qur'an "Dan tidak ada seekor burung pun yang ada di bumi dan Burung-burung yang terbang dengan kedua sayap nya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiada sesuatu pun yang kami luputkan di dalam kitab kemudian kepada tuhan mereka di kumpulkan" (Q.S Al' an'am ayat 38)
Jauh hari sebelum orang-orang ramai berteriak meneriakan go green umat Islam sudah harus menjalan kan hal tersebut. Krisis ekologi hari ini pun tidak luput dari krisis Spiritual yang menjangkit masyarakat, sehingga manusia lupa alam bumi dan seisi nya adalah titipan tuhan raja semesta ALLAH SWT untuk kita pergunakan dengan baik dan kita rawat dengan hati dan tindakan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H