Lihat ke Halaman Asli

Paduka Pasti Terluka

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentang jarak tak terhalang suara

Namun harum mu tercium merebak halusnya

Hanya seperti kilatan cahaya waktu mu

Namun sinar enggan meredup

Paduka Pasti Terluka

Melihat Zaman di penghujung waktu

Wasiat mu terkena badai Fitnah

Hanya segelintir saja yang masih bertahan terkurung Zaman

Kami berdiri di era Twitter, Facebook, Blogger di mana kau tak mendapat suara nya namun sihir nya bisa mengakibat kan suami dan istri berpisah ranjang.

Paduka Pasti Terluka

Oh..Paduka pasti terluka ketika kala sudah tak berujung kebeneran nyata

Ketika Masjid-masjid sudah tak bisa lagi menjadi suaka pembenaran.

Ketika para ustadz-ustadz lebih senang bersolek di dalam tabung bergerak dan berwarna

Ketika para penanggung ilmu-ilmu yang seharusnya di bagikan malah ditarifkan

Paduka pasti terluka

Paduka pasti terluka melihat angkara murka sudah memperkosa kebenaran yang paduka bawa

Paduka pasti terluka ketika amanah sudah menjadi wabah dan kami sebut itu terroris

Paduka pasti terluka

Maaf kan kami wahai paduka

YA tuhan,maafkan kami jika kami lupa atau kami bersalah

Don aay

Bandung,11 04 2012  Terinspirasi karya Mustafa Bisri (Gus Muh)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline