Pulau dengan julukan seribu pura selalu menyimpan beragam kejutan menarik yang menunggu untuk dieksplorasi. Terkenal dengan kekayaan budaya dan keragaman tradisi. Bali menjadi destinasi yang tak pernah kehilangan daya tarik bagi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, restoran mewah, tempat hits, dan hiburan malam terdapat kedamaian di satu tempat terpencil yang ditawarkan di wilayah Bali bagian utara. Desa Les bagian timur Kabupaten Buleleng, tepatnya di kecamatan Tejakula dan berada di jalan kota penghubung Singaraja-Amlapura. Desa Les menjadi salah satu desa yang memiliki kearifan lokal yang menjunjung tinggi pelestarian alam dan bagaimana memanfaatkan hasil alam guna untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari. Adapun tempat wisata yang dapat dikunjungi ketika bermain ke Desa Les dari kegiatan alam serta kulinernya yang tidak kalah enak sebagai berikut :
1. Air Terjun
Air terjun atau warga Les menyebutnya dengan sebutan Yeh Mampeh adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Penamaan Yeh Mampeh dikarenakan yeh artinya air, sementara mampeh menjelaskan aliran airnya jatuh seperti terbang setinggi 30 meter hingga mencapai permukaan air di bawahnya. Maka dari itu disebut Yeh Mampeh. Berlokasi di Dusun Selonding, Desa Les, air terjun ini berada di kawasan hutan negara. Menariknya, wisatawan disuguhkan dengan alam yang asri, diiringi dengan nyanyian burung-burung menjadikannya tempat yang sempurna untuk menenangkan diri atau sekadar menyegarkan pikiran. Namun terdapat aturan apabila wisatawan ingin berkunjung ke Air Terjun yaitu tidak sedang menstruasi dan juga dilarang membuang sampah sembarangan. Di tengah perjalanan, terdapat mata air Toya Anakan atau dikenal sebagai Yeh Anakan, digunakan umat Hindu sebagai tempat pengambilan air suci untuk upacara yadnya atau digunakan untuk penyucian diri (melukat) dan pemerintah Desa Les juga menyediakan fasilitas kamar mandi untuk wisatawan dapat berganti pakaian.
2. Pemandian Yeh Katak
Selain keindahan air terjun, masyarakat lokal juga memiliki pemandian yang biasanya setiap sore selalu ramai digunakan oleh warga setempat untuk mandi. Alasan dinamakan Yeh Katak karena patung yang digunakan untuk mengeluarkan air berbentuk katak. Mata air yang langsung dari gunung Batur, membuat air nya terasa segar dan sejuk. Pemandian tersebut juga digunakan oleh warga Les untuk melakukan upacara keagamaan, apabila terdapat upacara bayi tiga bulanan maka digunakan tempat pemandian perempuan, dan juga apabila masyarakat datang dari kuburan maka akan melakukan pembersihan diri di tempat pemandian laki-laki bagi laki-laki dan pemandian perempuan untuk kaum perempuan.
3. Pasar Tradisional
Bagi wisatawan yang ingin merasakan interaksi langsung dengan warga lokal, dapat mengunjungi pasar tradisional yang buka mulai dari pukul 04.00 sampai 10.00 WITA, produk-produk yang dijual juga berasal dari alam seperti tangkapan ikan di laut oleh para nelayan Desa Les, buah-buahan dan makanan tradisional yang dapat dengan mudah dijumpai di Desa Les. Pasar ini berlokasi di tengah-tengah desa yang jaraknya berdekatan dengan pemandian Yeh Katak.
4. Pembuatan Garam Tradisional