Lihat ke Halaman Asli

Don Zakiyamani

Penikmat Kopi Senja

Anak Milik Bersama

Diperbarui: 5 Maret 2023   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: artulad.id

"Anak Adalah milik bersama", demikian dikatakan Suraiya Kamaruzzaman dalam sebuah diskusi. Pernyataan itu menyadarkan kita semua, mendidik dan menjaga anak bukan melulu tugas perempuan (ibu). Tugas bersama itu bukan halnya soal anak, namun beberapa pekerjaan rumah tangga, hendaknya dilakukan bersama.

Budaya patriarki memang sudah mengakar di masyarakat kita. Apalagi ditambah pemahaman agama terutama Islam yang salah. Pemahaman yang kemudian menempatkan perempuan sebagai sub-ordinat dalam rumah tangga. Bahkan menjurus ke 'budak' dalam rumah tangga.

Ketika anak nakal, melakukan tindakan yang melanggar norma dan hukum, ibu biasanya yang akan disalahkan. Namun ketika anak berprestasi, ayah mendapat harumnya. Padahal sejak awal, bahkan sebelum menjadi janin, anak merupakan hasil kerjasama ayah-ibu.

Dengan demikian, seorang ayah memiliki kewajiban yang sama dalam mendidik anak. Tumbuh-kembang anak menjadi tugas bersama seorang ayah dan ibu. Tdak boleh ada gap di sana, jangan karena seorang ayah lelah bekerja di kantor lalu anak menjadi urusan seorang ibu semata.

Mengantar dan menjemput anak di sekolah misalnya, bila ada waktu luang, seorang ayah jangan ragu dan malu untuk melakukannya. Bicara dengan anak, dari hati ke hati juga dapat dilakukan ayah. Bukan ibu semata.

Materi memang penting namun bukan segala-galanya. Anak butuh perhatian seorang ayah, perhatian yang kerap jarang didapati karena kesibukan mencari uang. Anak butuh perspektif seorang ayah ketika ia mendapatkan persoalan.

Apa yang terjadi pada Dandy sebenarnya bukan hal baru. Anak yang dilahirkan di keluarga serba cukup materi, terkadang kurang dalam perhatian terutama dari ayah. Bahkan beberapa anak pejabat sering terlibat kasus narkoba, dan kriminalitas lainnya.

Interaksi anak dan ayah hanya terjadi sebentar. Akibatnya, tumbuh-kembang anak tidak diketahui ayah. Jangan salahkan anak apabila ia dididik oleh zaman. Lalu apa yang harus dilakukan kedua orang tua agar tumbuh-kembang anak sesuai dengan yang diinginkan?

Pastinya kedua orang tua harus sepakat bahwa anak adalah milik bersama. Karenanya merawat dan mendidik anak harus dilakukan bersama. Kedua orang tua harus berbagi peran dan fungsi dalam proses tersebut.

Kedua orang tua harus menyerap aspirasi anak. Mengetahui keinginan anak dan kemudian mengarahkan dengan benar. Dialog produktif hendaknya dilakukan secara regular demi menjaga harmonisasi. Bagaimanapun juga, seorang anak akan memasuki era merasa paling benar. Pada saat itulah peran kedua orang tua dibutuhkan lebih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline