Lihat ke Halaman Asli

Don Zakiyamani

Penikmat Kopi Senja

Mengapa Rizal Ramli Tak Hadir Debat dengan Luhut?

Diperbarui: 12 Juni 2020   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Framing beberapa media seolah-olah Rizal Ramli takut berdebat dengan Luhut soal utang negara. Rencananya debat yang berlangsung di salah satu televisi swasta itu dilaksanakan dalam minggu ini. Namun Rizal mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan debat pada 24 Juni 2020 mendatang.

Akibat jadwal yang tidak sesuai, debat keduanya serta Sri Mulyani sesuai keinginan Rizal Ramli dipastikan batal. Pihak Luhut Binsar Pandjaitan tampaknya juga tak bisa hadir pada 24 Juni mendatang. Saya kira debat itu memang tak akan terjadi. Sangat disayangkan kemudian ada pihak-pihak yang menganggap Rizal Ramli takut.

Saya menilai Rizal tidaklah takut, ia hanya tidak bisa hadir dalam waktu dekat karena pihak telah mempersiapkan jadwal berbeda. Sebaiknya cara-cara provokasi dalam bentuk framing seolah-olah Rizal Ramli takut dihentikan. Apalagi saya menilai debat mereka tidak memengaruhi keputusan ekonomi bangsa ini.

Keduanya termasuk Sri Mulyani mustahil memutuskan kebijakan ekonomi berdasarkan hasil debat. Jika tujuannya memberi pencerahan atau ilmiah, harusnya debat dilaksanakan di kampus. Para mahasiswa dan dosen pantas menjadi audiens dalam debat tersebut, jangan debat kusir yang emosional.

Saya menilai keputusan Rizal sudah benar. Debat ilmiah haruslah direncanakan dengan baik, tidak asal ditayangkan televisi saja. Harus dilakukan dengan profesional, tidak perlu terburu-buru. Pihak Luhut tak perlu merasa menang, sebagai pemerintah merekalah yang harusnya menyesuaikan jadwal dengan rakyat.

Namun demikian, jika nantinya Luhut yang tidak bisa hadir pada 24 Juni 2020-publik tak perlu mencemoohnya. Kita hanya ingin mereka adu gagasan meski tak bertemu langsung. Bagi rakyat kebanyakan bukanlah debat mereka yang terpenting akan tetapi bagaimana kebijakan ekonomi memihak pada kepentingan rakyat. 

Hanya hanya ingin pemulihan ekonomi dilakukan dengan penuh perhitungan, tidak kebijakan panik akal-akalan. Sebuah kebijakan ekonomi yang tidak memperparah masa depan bangsa. Apakah hanya dengan utang ekonomi kita baru pulih, bukankah utang yang malah memperparah ekonomi kita.

Para ekonom termasuk Rizal Ramli sebaiknya memberi kritik tanpa henti, para pejabat negara sebaiknya tidak alergi dengan kritik. Sudahi debat tanpa makna, debat yang hanya ingin mempertontonkan retorika semata. Saya percaya debat mereka tidak menghasilkan apapun kecuali potongan-potongan video yang dipropagandakan untuk menjatuhkan masing-masing pihak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline