Tanggal merah bukan hanya dimaknai sebagai hari libur. Tanggal itu terkadang sangat dinantikan dikarenakan beragam potongan harga disajikan penyedia barang. Berbeda dengan penyedia jasa yang malah menaikkan tarif apabila tanggal merah datang.
Sementara penyedia barang dan makanan serta minuman berlomba-lomba menarik konsumsi dengan potongan harga. Kita (konsumen) umumnya tergiur. Momen memiliki barang idaman terkadang hadir pada saat tanggal merah. Tapi kita mesti hati-hati, karena peluang itu bisa jadi 'jebakan'.
Pengontrolan diri sangat diperlukan. Jangan terlalu asyik belanja sementara kedodoran di hari lain. Budaya konsumen yang begitu kuat terkadang membuat kita lupa diri. Lupa pada keuangan. Lupa pada prioritas sehingga peluang malah menjadi blunder.
Perencanaan keuangan tidak boleh terganggu oleh tanggal merah. Manajemen keuangan menjadi hal penting. Belanja harus sesuai kebutuhan dan keuangan. Bijaksana diperlukan agar kita tidak terjebak pada kesenangan sesaat.
Karenanya penting membuat daftar belanja sesuai kebutuhan dan anggaran. Jangan membeli di luar daftar yang telah susun. Sebelumnya, silakan cek dulu apakah barang tersebut sudah dimiliki atau belum. Jangan sampai beli barang yang telah dimiliki. Mubazir jadinya.
Kemudian cobalah bayangkan menggunakan barang akan dibeli. Apakah barang tersebut benar-benar prioritas. Bagi anda yang impulsif dalam urusan belanja, sebaiknya mengajak teman. Tujuannya agar ada mengingatkan, boleh suami/istri yang menjadi advisor ketika belanja.
Selain itu, ada baiknya menggunakan uang cash. Maklum, kalau menggunakan kartu kredit atau e-money lainnya, anda bisa lupa diri. Pengeluaran terjadi tanpa kita sadari. Dan terakhir, catatlah semua pengeluaran dengan cermat. Selamat berbelanja, nikmati potongan harga. Semoga bijak dalam belanja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H