Lihat ke Halaman Asli

Don Zakiyamani

Penikmat Kopi Senja

Tomy Winata, Gatot Nurmantyo, dan Setya Novanto

Diperbarui: 4 Oktober 2017   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: sport.detik.com

Oleh Don Zakiyamani

TEMPO edisi Senin, 3 Maret 2003, berjudul "Ada Tomy di Tenabang?"ternyata berujung sadis. Segerombolan preman merusak kantor majalah TEMPO dan menciderai wartawannya (08/3/2003). Selain menciderai jurnalis, secara tidak langsung mereka telah melakukan pengrusakan demokrasi Indonesia yang terbilang belia.

Para pelaku yang merupakan kaki-tangan Tomy Winata akhirnya bebas tanpa hukuman. Menurut penuturan korban, Ahmad Taufik, pengacara Tomy Winata sempat menghubunginya. Desmon J. Mahesa menghubunginya karena kliennya (Tomy Winata) tidak senang dengan pemberitaan TEMPO.

Kisah itu tak jelas ujungnya, yang pasti Tomy Winata dan anak buahnya masih bebas hingga hari ini. Masih segar pula dalam ingatan kita video pernyataan Tomy Winata yang terkesan menghina TNI. Kesombongannya ditunjukkan dalam videonya bersama Ahok saat membahas reklamasi pantai utara, Jakarta. 

Sumber: akun youtube pemprov DKI

Gatot dan Tomy Winata

Gatot Nurmantyo, nama ini sedang menjadi buah bibir disemua media. Pernyataan-pernyataanya yang dianggap heroik,berani dan penuh agitasi serta nasionalis. Idola baru umat Islam bahkan rakyat Indonesia mulai meliriknya sebagai capres 2019 mendatang. Banyak rakyat Indonesia tak tahu bila Jenderal ini dekat dengan Tomy winata, Taipan yang juga dekat dengan Ahok. Taipan yang menyerang kantor majalah TEMPO namun tak tersentuh hukum tersebut. Tomy Winata memang dikenal dekat dengan militer, banyak purnawirawan berbintang yang bekerja diperusahaannya. Sebut saja Brigjen TNI (Purn) Slamet Singgih, dalam memoarnya ("INTELIJEN, Catatan Harian Seorang Serdadu", yang diterbitkan Kata Hasta Pustaka, tahun 2014).

Slamet menceritakan kedekatannya dengan Tomy Winata, pun bukan mustahil Gatot yang sering mengundang Tomy Winata memiliki kedekatan, itulah mengapa kedaulatan negara sebenarnya sedang terancam. 

Sumber: http://www.wartabhineka.com

Setya Novanto

Terkait Mega-Proyek KTP-El, kita harus paham bahwa Andi Winata, anak dari Tomy Winata merupakan pengada chip KTP-El. Kisah bermula dari perusahaan Paulus, PT Sandipala Arthaputra yang tergabung dalam Konsorsium Percetakan Negara RI. Perusahaan itu sejatinya menggarap 44 persen dari total seluruh proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.

Paulus membeli chip dari perusahaan Andi winata, Oxel System Ltd. Menurut Paulus ada 5 juta chip yang ternyata tidak bisa digunakan sehingga belakangan terjadi sengketa. Paulus sempat melarikan diri ke Singapura, katanya ia mendapat ancaman dan rumahnya diserang (Februari 2012) sejak perselisihan dengan Andi Winata. Sedikit mirip nasib majalah TEMPO saat memberitakan hal yang miring tentang Tomy Winata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline