Bagi kita yang sering bepergian dengan pesawat udara, tentu tak asing lagi dengan istilah check-in. Itu adalah prosedur daftar ulang / konfirmasi keberangkatan / lapor bahwa kita sang pemegang tiket benar-2 mau berangkat. Plus kalau ada bagasi kita serahkan bagasi tersebut ke petugas. Biasanya ada tambahan prosedur membayar pajak bandara (yang mestinya bisa dimasukkan dalam pembelian tiket). Kemudian, setelah check in, kita mendapatkan boarding pass yang sudah bernomor tempat duduk.
Banyak maskapai yang sudah menerapkan proses check-in ini melalui web, ambil contoh Airasia. Dengan menggunakan web ini maka dapat mengurangi lama/panjang antrian di kaunter maskapai di bandara. Proses check-in melalui web ini, bisa dilakukan dimana saja asal kita terkoneksi dengan internet. Dengan menggunakan smart-phone kita bisa melakukannya sepanjang ada signal. Setelah melakukan check-in, di kaunter bandara, penumpang hanya melakukan drop-bagage dan membayar pajak bandara (bila pajak belum termasuk dlm pembelian tiket).
Nah, berita yang saya baca di kompas barusan, membuat saya mengernyitkan dahi. Merpati membuka layanan city-checkin di kantor cabangnya di beberapa kota sehari sebelum keberangkatan. Jadi calon penumpang sehari sebelumnya harus datang secara fisik ke kantor cabang merpati, dan melakukan check-in di sana. Menurut saya hal ini kalah fleksibel, kalah cepat dibandingkan dengan menggunakan web. Jadi, hal ini bukan merupakan suatu terobosan perbaikan layanan. Apalagi, hanya bisa dilakukan pada jam kerja.
Nah, menggunakan web pasti lebih baik. Apakah Merpati tidak mengerti pemanfaatan ICT ?
*) sumber http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/01/06/1756520/Merpati.Buka.City.Checkin.di.9.Kota
