Era glonalisasi dewasa ini tak hanya berbicara mengenai teknologi, namun juga turut mendorong tumbuhnya perekonomian, industri dan lain sebagainya. Semakin tumbuhnya industri turut mendonglral pertumbuhan ekonomi, namun apakah dampak dari era ekonomi global terhadap kehidupan manusia? Tentu saja industri memproduksi barang dan menghasilkan limbah. Untuk melihat bagaimana suatu cara guna membantu masyarakat dalam menjaga lingkungan dari polusi, bencana alam serta rusaknya ekosistem, maka diperlukanya kesadaran yang dimulai dari kelompok-kelompok kecil.
Sebagai salah satu kabupaten yang ada di Yogyakarta, Kabupaten Bantul juga memiliki potensi dan masalah yang terkait dengan pertumbuhan dan dinamika penduduk yang terjadi, antara lain masalah sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas dan dapat menimbulkan permasalahan serius apabila tidak dperhatikan. Hal tersebut menumbuhkan semangat warga masyarakat Kabupaten Bantul yang didukung dan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Bantul untuk bekerjasama mengelola sampah, yaitu dengan membentuk kelompok-kelompok pengelola sampah yang tergabung dalam Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) dengan nama AMOR "Anggayuh Mulyaning Wargo".
AMOR merupakan wujud peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah dan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang merupakan binaan BLH Bantul. Melalui kelompok inilah BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kabupaten Bantul melakukan pendampingan berupa sosialisasi, pembinaan, pameran kerajinan dan produk sampah serta memberikan bantuan fasilitas yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
JPSM AMOR ruang lingkupnya tersebar di beberapa kecamatan yaitu: Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sedayu, sewon dan srandakan.
Pengurus JPSM AMOR:
Ketua :1. Rahmad Tobadiyana
2. Sarman
Sekretaris :1. Prastiwi Wulandari
2. Edi Gunarto
Bendahara : Sulistyarini
1. Devisi Marketing, pameran dan bakti sosial : Rita Margarita