Lihat ke Halaman Asli

Wimpie Fernandez

Tak harus kencang untuk berlari

The Toffes Akhiri Rekor Kekalahan

Diperbarui: 14 September 2020   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lega: Dominic Calvert Lewin (nomor punggung 9) disambut rekan-rekannya setelah menjebol gawang Tottenham Hotspur. / Sumber: www.evertonfc.com

Sundulan 'peluru' Dominic Calvert Lewin membawa timnya mengakhiri kekalahan atas Tottenham Hotspur sejak 2014. Kemenangan ini sekaligus melecut semangat anak asuh Carlo Ancelotti bersaing dengan klub-klub di musim baru Liga Inggris 2020/2021.

Berdasarkan statistik, sejak tahun 2014, Everton dan Hotspur bertemu sebanyak 13 kali. 8 kali everton mengalami kekalahan. Sisanya berakhir imbang dan tidak pernah menang. Namun, rekor kekalahan itu dipatahkan saat bertandang ke Tottenham Hotspur Stadium, (13/9). 

Di atas kertas, anak asuh Jose Mourinho jauh lebih diunggulkan. Selain head to head pertemuan selalu didominasi tim berjuluk Lilywhites, kapasitas dan skill para pemain Spurs jauh lebih apik dibandingkan Everton. Selain itu, Spurs tampil di hadapan puluhan supoter setianya. Kemenangan jelas muda diraih. 

Namun, kapasitas pemain dan dukungan suporter tidak selamanya bisa dijadikan patokan. Hal itu terbukti ketika Harry Kane dan kawan-kawan harus mengakui kekalahan di awal musim. Gol semata wayang yang dicetak Dominic Calvert Lewin, untuk sementara menenggelamkan Spurs ke dasar klasmen Liga Inggris. 

Setelah pertandingan, pelatih Hotspur Jose Mourinho memberi pernyataan yang terkesan tidak "legowo" atas kekalahan yang dialami anak asuhnya. Ia merasa anak asuhnya bermain lebih baik dan menciptakan momen yang jauh lebih baik ketimbang Everton. "Kami memiliki peluang besar dan meskipun pertandingan sangat sulit kami ada di sana dan jelas beberapa momen lebih baik dari mereka".

Sejatinya The Special One -- julukan Mourinho mengakui bahwa pertandingan melawan Everton sangat sulit. Tapi di satu sisi, ia tetap bersikukuh pada keegoisannya bahwa kemenangan yang diraih Everton sebuah kebetulan.

Jika dilihat berdasarkan statistik, Spurs hanya unggul dari penguasaan bola 51% berbanding 48%. Sedangkan untuk jumlah tendangan, Spurs kalah dari Everton. Total 22 tendangan dilesakan para pemain Everton dan 15 diantaranya on target. Sementara Spurs hanya melakukan 10 tendangan. Sembilan on target. Bahkan Spurs lebih banyak melakukan pelanggaran ketimbang Everton, 15 berbanding 7.

Sementara kemenangan Everton direspon apik Carlo Ancelotti. Dia mengaku puas dan semakin percaya diri bahwa anak asuhnya mampu bersaing dengan tim-tim hebat di Liga Inggris. "Permainannya bagus, itulah yang saya harapkan dari tim," kata Ancelotti melalui laman resmi www.evertonfc.com 

Kemenangan ini juga tidak lepas dari dari 3 pemain anyar yang dimainkan sejak menit pertama. Mereka adalah James Rodriguez, Allan dan Docoure.  Tidak butuh waktu lama bagi ketiganya untuk beradaptasi dengan gaya permainan Ancelotti menggunakan skema 4-3-3.

Selama pertandingan, James, Allan serta Docoure mampu menunjukkan kualitas sebagai pemain yang layak dibeli untuk menunjang prestasi Everton. Masing-masing dari mereka menunjukkan skill individu yang apik dan kekompakan membangun serangan maupun bertahan. Mereka juga sudah paham apa yang harus dilakukan untuk meraup 3 poin dari kandang Hotspur. Atas kemenangan ini, Everton menempati posisi keenam dengan raupan 3 poin. Sementara Tottenham Hotspur berada di posisi 17.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline