Lihat ke Halaman Asli

Manusia Peziarah - Hari Keenam (Sampai Tujuan)

Diperbarui: 8 Agustus 2024   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tidak lama setelah sarapan di salah satu warung dekat patung Marlin, kami tiba di Wisma Bintang Timur. Dengan tiba di wisma, kami mencapai tujuan dengan selamat. Meski badan lelah, ada rasa bangga dalam diri saya. Perjalanan yang baru sekali dalam hidup ini merupakan suatu prestasi.

Perjalanan hari ini tidak semelelahkan hari sebelumnya. Ketika bermalam di SPBU Kalipucang, saya tidak dihinggapi ketakutan kalau-kalau teman seperjalanan diculik. Kami bertemu dua kelompok lain pada petang hari di Kalipucang saat makan malam. Ketika itu kami sepakat untuk beristirahat di SPBU saja agar aman. Karena tidur bersama kelompok lain, saya menganggap Frater Vito akan aman selama istirahat. Saya hanya memastikan bahwa dia tidur di sekitar kami.

Sekitar pukul 03:30 pagi, kami berangkat dari SPBU Kalipucang. Kami berangkat bersama-sama. Alam diterangi lampu jalan, lampu kendaraan ditambah senter saya dan Frater Yori. Meskipun masih pagi (harusnya bisa berjalan cepat karena masih segar), kami berjalan pelan untuk menyesuaikan tempo perjalanan dengan Frater Aldi yang hanya bisa berjalan pelan. Hal tersebut membantu saya untuk lebih santai juga.

Selama di Kalipucang kami diselimuti ketidaksabaran, ingin segera tiba di Pangandaran. Sesekali kami bercanda dengan menyebut Frater Aldi sebagai beban yang memperlambat perjalanan, padahal saya juga sudah tidak kuat berjalan seperti biasanya. Jarak sudah dekat, tetapi tidak segera sampai 'karena Frater Aldi' -- ha ha ha. Hal itu hanya hiburan saja agar kami bisa tertawa meskipun kaki, paha dan pinggang terasa pegal.

Patokan kami adalah patung Marlin. Menurut google map, Wisma Bintang Timur tidak jauh dari patung itu. Kami ingin segera melihatnya untuk memastikan bahwa kami segera tiba. Tawa karena senang terekspresi setelah orang yang kami tanya memberitahu bahwa Marlin sudah dekat. Rasa sakit pada tubuh seakan hilang seketika. Kami berjalan setengah berlari sambil menyebut 'Tugu Marlin! Tugu Marlin! Tugu Marlin!'.

Setelah tiba di jembatan terdekat, Patung Marlin dalam bentuk seekor ikan besar terlihat jelas. Kami bersukacita dan segera berbelok ke Indomaret untuk membeli minuman segar. Kelompok saya dan Frater Yori membeli minuman untuk kami cicipi bersama-sama. Setelah itu kami menyeberangi jalan untuk makan di warung nasi sebelum wisma. Kami merayakan pencapaian ini seakan kami telah sampai tujuan.

Setiba di wisma, kami disambut oleh pak Agus (kami diminta menyebut namanya demikian) dan istrinya serta beberapa teman kami yang tiba lebih dulu. Saya bersyukur karena kami selamat dalam perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline