Lihat ke Halaman Asli

Asal Usul Pohon Sagu

Diperbarui: 1 April 2017   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Narator : Asmat saat ini sudah beda dengan Asmat yang dulu. Hutan sagu sebagai sumber makanan dibabat hanya untuk kepentingan pihak yang memiliki uang. Akhirnya, mie instan muncul sebagai pengganti makanan utama sagu. Pohon sagu semakin sulit dicari, pesta-pesta adat yang mengagungkan pohon sagu sudah mulai perlahan-lahan ditinggalkan. Bahkan, tidak ada niat untuk menanam kembali bibit sagu baru sebagai regenerasi pohon sagu. Lalu, jika itu hilang dan musna dari bumi Asmat, kepada apa kita akan mengantungkan hidup? Sudah lupa kah kita terhadap pengorbanan Biwirpits dalam menemukan sagu, bahkan Dia sendiri mengorbankan dirinya untuk menjadi pohon-pohon sagu yang tumbuh di tanah Asmat tercinta ini? Jika sudah lupa marilah kita menyaksikan kembali kisahnya dalam Sosio Drama berikut yang berjudul “Asal Usul Pohon Sagu”.

Adegan I (kampung)

Narator : (Biwirpits, Teweraut, istri lain dan saudara-saudara masuk ke panggung).Pada zaman dahulu di kali Powets hiduplah Biwirpits, sang gagah perkasa yang memiliki seorang istri yang cantik jelita Teweraut namanya dan mereka hidup bersama-sama dengan saudara-saudaranya. Selain itu, Ia juga memiliki istri lainnya yang juga tinggal bersama dengan dia.

Narator : Pada saat tidur malam Biwirpits bermimpi, menemukan sebuah pohon palma berduri. Bersama istri-istri dan saudara-saudaranya mereka menebang, menokok, serta mengolah sari tepungnya dan memakan tepun itu, ternyata rasanya enak dan lezat.

Biwirpits : (Kaget dari mimpinya dan bangun, serta duduk merenung)

Teweraut : (sambil memegang pundak Biwirpits lalu bertanya) Kenapa ko bangun?

Biwirpits : (sambil merebahkan tubuhnya kembali dan menjawab) Ah, trada. Tidur su, besok kita orang harus cari makan pagi-pagi.

Teweraut : (Sambil tidur kembali) Iyo, habis sa lihat ko tiba-tiba kaget, jadi sa pikir ada sesuatu.

Biwirpits : Ah, trada mace. Tidur su. (Namun ia tidak dapat tidur dengan nyenyak, kelihatannya ia sangat gelisah).

Biwirpits : (pagi-pagi bangun dari tidur sambil merentangan tangan) Apa artinya mimpi saya itukah? adakah pohon seperti itu? Ah tidak mungkin! Ah, biar sa cari, pohon itu. Saya yakin pohon itu ada (mengambil panah dan parang ia menuju ke hutan).

Adegan II (Di hutan)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline