Lihat ke Halaman Asli

Domi Maghu

Menulis adalah senjata terbaik mengungkap kemunafikan.

Bertuhan Tanpa Agama?

Diperbarui: 17 April 2020   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bertrand russel memperkenalkan judul ini, aku ingin sedikit membahasnya dengan menggunakan fersiku, bagaimana shi kita beetuhan tanpa agama, kenapa bisa agama yang jadi persoalan?

Bertuhan tanpa agama, kamu atei ya? Aku bukan Ateiskan? Teruslah bertanya tapi aku mau jawab lebih baik bertuhan tanpa agama dari pada beragama tanpa Tuhan, sebab beragama tanpa Tuhan itu sangatlah berbahaya dalam urusannya dengan moral.

Orang-orang yang beragam tanpa Tuhan itu sama dengan dunia birokrasi, ada orang dalam bisa masuk tanpa ada pengetahuan yang baik tentang bidang yang di masuki.

Perilaku semacam ini banyak di temui di kalangan orang terpercaya kita, kadang merek pelaku kejahatan, memperkosa, mencuri dll tapi apakah mereka tidak beragama? Mereka beragama dalam bukti KTP tentu saja.

Sedangkan orang-orang yang tidak mengikuti agama dengan baik justru adalah yang sangat terkontrol perilakunya. Apakah aku salah dalam hal ini? India negara tingkat religius rakyatnya tinggi, arab juga tinggi, tapi kekerasan seksual disana juga tinggi.

Moral yang di anut ini mengandung ketidak pastian, sementara orang-orang bertuhan tanpa agama, seperti di kuba anda bisa melihat tingkat kekerasan tinngi, rasio dokternya banyak itu karna mereka percaya bisa selamatkan dunia dengan tangan manusi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline