Lihat ke Halaman Asli

Andai Kamu Bukan Kamu

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Dah, sana turun… sukses ya…”

“Entar ah”

“Lho…?”

“Masih lima belas menit. Enakan nunggu di sini. Sama kamu. Anget"

“Nanti telat, lho…”

“Empat belas menit dua puluh lima detik”

“Hm… grogi ya?”

“Ng…….”

“Napa? Kamu pasti bisa”

“Ng…….”

“Udah belajar kan?”

“Udah sih…”

“Ya udah, pasti lulus deh. Sana!“

“Ih kok merintah?”

“Oh, maaf bos… Saya lupa kalo situ yang bos. Silahkan turun, bos. Saya kembali ke kantor bapak.”

“Ih…”

“Awww… kok malah nyubit?”

“….”

“Kok malah manyun? Udah sana, tinggal sepuluh menit lagi. Sukses ya…”

“Jam empat jangan lupa jemput ya”

“Ya, bos…”

“…”

“Awww… kok nyubit lagi?

“Dah ah… doain ya…”

“Pasti… Good luck!”

Ah, andai dia bukan sopir papa…

Ah, andai dia bukan anak bos…

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline