Lihat ke Halaman Asli

Orang China Kaya-kaya Karena Apa?

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image

http://www.suaramerdeka.com Ketika saya sempat menumpang rumah kakak saya yang menikah dengan orang Cina dan sering kali kami makan bersama, saya sering menyaksikan mereka sekeluarga selalu menghabiskan makanan dalam piring mereka, begitu pula ketika mereka makan di restoran dan di mana saja mereka sepertinya sudah mempunyai kewajiban kalau makan harus di habiskan karena itu adalah rezeki kita yang sudah ada di depan mata dan tak boleh di sia-saiakan. Kelebihan lainnya dari orang Cina adalah ketika mereka menjadi orang kaya atau konglomerat mereka tak pernah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup seenaknya, mereka tetap di genjot supaya kerja keras dan sebisa mungkin mandiri. contohnya ketika anaknya menginginkan sepatu baru atau apa saja yang memerlukan pengeluaran dalam bentuk materi maka mereka tak jarang menyuruh anaknya melakukan sesuatu dulu unutk bisa mendapatkannya. seperti dalam bentuk membersihkan mobil atau melakuakan pekerjaan ringan lainnya yang nantinya mereka dapat imbalan apa yang mereka inginkan. Saya pernah mengenal seorang anak pengusaha dari Medan  keturunan Cina yang kaya raya di Medan sana. tapi mereka tidak lantas memanjakan anak-anak mereka , malah orang Medan tersebut mengirim ketiga anak laki-lakinya ke Singapura dari usia tingakt SMA dan SMP dan tinggal dalam satu rumah yang kecil dan tak ada kemewahan di dalamnya untuk belajar di singapura dan hidup mandiri. anak-anak itu cukup membanggakan karena dari ketiganya mendapatakan beasisiwa dari pemerintah Singapura untuk belajar tanpa biaya dan di kirim ke Amerika oleh pemerinta setempat untuk melanjutkan belajarnya dengan biaya dari pemerintrah Singapura karena mereka cerdas-cerdas. Bisa di bayangkan bagaimana kerasnya mereka berjuang untuk meraih yang terbaik walupun mereka berasal dari keluarga kaya raya di tanah air, ketika lulus dari kuliah di Amerika mereka di minta oleh pemerintah Singapura untuk mengabdi di Singapura dengan jabatan dalam beberapa tahun saja sudah menjadi meneger sebuh perusahaan besar padahal usianya masih di bawah tiga puluh tahun. Lain lagi kalau bangsa kita kaya apalagi anak pejabat, senga nya tidak ketulungan. mereka merasa mendapatkan uang bukakn dari kerja keras dan tak pernah mengahragai rezeki di depan matanya seperti saya mempunay kenalan seorang pejabat di kepolisisan yang uang melimpah dan anaknya kalau makan cukup di sentuh kemudian pergi makan di luar karena makan di rumha tak sesuai dengan keinginannya, begitu pula kalau gaya hidup di rumah yang tak pernah menghargai barang-barangnya dengan meruskan remot kontrol televisi juga membanting apa saja yang di beli bapaknya dari luar negri ketika mereka marah.  saya sempat mengelus dada menyaksikan barang-barang itu menjadi rusak. belum lagi kebiasaan di sekolah yang membuat geng anak-anak pejabat atau pengusaha lokal di mana mereka kebut-kebutan dengan mobil yang suaranya membisisngkan telinga orang sekampung kalau mereka lewat. Hidup ini pilihan, benar kalau saya mempunyai anak saya tak mau menyekolahkan di sekolah yang mayoritsa anak pejabat bias kata sebagus apapun karena saya tau mereka adalah product gagal yang akan memerikan virus ahlak bejad kepada anak saya. saya akan lebih memeilih anak di sekolahkan di sekolah anak Cina biar bayar extra sedikit malah tapi anak saya bergaul dengan mereka yang menhargai rezeki dan uang dengan sebaik-baiknya. Dari kejadian di atas maka tak heran kalau orang Cina dengan orang tua kaya dan sukses maka anaknya akan lebih lagi dari genegrasi ke generasi berikutnya tidak mengalami kemunduran, contohnya banyak keluarga Cian di tanah air yang mempunyai perusahaan besar tapi anak-anaknya malah lebih hebat lagi tapi anak pejabat malah ketika bapaknya lengser merekapun gulung tikar karena hidupnya hanya berfoya-foya dan sombongnya taka ketulungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline