Lihat ke Halaman Asli

Dombel Door

Konten Manajer Katapublik

Siapa Capres yang Berani Paparkan Pemikiran Lebih Rinci untuk Keberlangsungan Pekerja Tembakau?

Diperbarui: 3 November 2023   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) secara perlahan telah melakukan safari politik. Kunjungan dan pertemuan dengan kalangan yang dianggap potensial mendulang suara mulai kerap digelar. Sudah diketahui ada tiga pasangan Capres dan Cawapres untuk Pilpres 2024.

Ketiga Capres dan Cawapres itu: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar; Ganjar Pranowo-Mahfud MD; dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Salah satu yang menjadi sasaran kedatangan Capres dan Cawapres adalah sub-sektor Industri Hasil Tembakau (IHT). Yang dalam ekosistemnya bercokol petani tembakau, pekerja pabrikan rokok, distributor, sampai pedagang rokok di warung kecil.

Ganjar menyambangi salah satu pabrik rokok di Malang, Jawa Timur. Ia mendengar berbagai aspirasi pekerja kretek sigaret tangan (SKT) di situ. Ganjar ingin IHT tetap berkelanjutan positif sebab usaha ini mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Begitu juga Gibran. Dia ke Temanggung, Jawa Tengah. Gibran bertemu petani tembakau. Kemudian Gibran mendengar dan menampung aspirasi petani tembakau menyoal masalah harga pupuk. Gibran lantas berjanji bakal membenahinya.

Sedangkan Muhaimin juga melipir ke pabrikan rokok SKT di Malang. DIhadapan ribuan buruh linting rokok, Muhaimin ingin pabrik rokok SKT tak terbebani lagi dengan pajak yang tinggi.

Ganjar selaku Capres maupun Gibran dan Muhaimin sebagai Cawapres telah melihat langsung fakta-fakta yang mencuat dari IHT. Seharusnya mereka telah memahami apa saja kebutuhan kebijakan untuk IHT. Begitu harapannya.

Memang sub-sektor IHT amat menarik dan memberikan sumbangan besar bagi ekonomi negara. Tahun 2022, dari data Kemenko Perekonomian, sub-sektor IHT mampu memberi andil mencapai 13,7% bagi APBN Indonesia. Angka yang fantastis.

Ada jutaan orang yang bergantung kerjanya dari berkesinambungannya IHT di Tanah Air. Petani tembakau di desa, buruh perempuan pelinting rokok, pedagang kelontong, berharap roda bisnis IHT terus berputar supaya mereka tetap dapat menyekolahkan anaknya dan memberi makan keluarganya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa IHT ternyata membantu pemerintah Indonesia menanggulangi angka pengangguran. Tadi telah disebutkan: ada jutaan orang dapat bekerja dalam ekosistem IHT. Dengan begitu jutaan orang mempunyai penghasilan tetap dari IHT.

Masalahnya: kini butuh pemikiran strategis segera dari para Capres dan Cawapres untuk kebijakan masa depan IHT yang tidak terbelit problematika. Sehingga produktivitas jutaan
orang yang bekerja dalam IHT tetap terjaga untuk memberi nilai bagi ekonomi nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline