Banyak pihak menyebut -- terutama pengamat politik dan akademisi---sosok Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo adalah yang paling aktif berinteraksi dengan masyarakat. Meski dua calon pemimpin nasional masa depan lainnya yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto juga kerap bersentuhan dengan masyarakat.
Hanya saja ada kesan, menyitir pendapat pengamat politik dan akademisi, bahwa Ganjar Pranowo lebih terasa dekat ke rakyat. Lebih populis. Karakter inilah yang telah lama dipertunjukkan Ganjar sejak masih memimpin Provinsi Jawa Tengah.
Jika memang pendapat atau testimoni dari para pengamat politik dan akademisi tersebut benar, maka bagi saya ada yang perlu ditingkatkan oleh Ganjar untuk semakin menekankan gaya populisnya kepada para petani tembakau dan masyarakat lainnya yang bersandar pada industri tembakau: Selain memahami posisi mereka, Ganjar juga diharapkan untuk mendukung mereka melalui regulasi yang adil dan berimbang.
Seperti kita ketahui, Ganjar memang paling kerap muncul menyoal berkunjung ke petani tembakau dan pabrikan olahan tembakau (rokok). Selain itu, Ganjar memang pernah menyebutkan keinginannya agar keberlangsungan industri tembakau, yang mencakup di dalamnya ada petani tembakau, pekerja pabrikan, sampai pedagang kelontong, terus dapat bertahan sebab industri ini dinilai sangat potensial untuk menyediakan lapangan pekerjaan..
Jika Ganjar memang serius memikirkan petani tembakau dan pekerja pabrikan rokok seperti itu, maka ia harus mulai benar-benar menyusun strategi ke depan yang pro-petani tembakau dan pekerja pabrikan rokok. Saya dapat pastikan bila para petani tembakau dan pekerja pabrikan rokok juga menunggu program-program pemikiran Ganjar yang berpihak pada mereka.
Selain itu, Ganjar juga harus dapat mendengar aspirasi para petani tembakau di seluruh Indonesia, yang jumlahnya berdasarkan data tahun 2017 mencapai lebih dari 605 ribuan, agar lebih meningkatkan kesejahteraan hidupnya kelak bila terpilih pada Pilpres 2024.
Ganjar perlu memahami bahwa masa depan kehidupan 605 ribuan petani tembakau di Indonesia itu akan bergantung pada kebijakan yang dibuatnya jika ia terpilih sebagai Presiden. Apakah nyata disejahterakan atau justru sebaliknya? 605 ribuan lebih petani tembakau tersebut bertopang pada sub-sektor perkebunan tembakau agar tetap dapat menafkahi keluarganya atau menyekolahkan anaknya. Maukah Ganjar mencermati fakta kehidupan rakyatnya itu?
Bagi saya yang awam dengan politik praktis serta ilmu politik modern, secara sederhananya menyimpulkan begitulah yang dimaksud populis. Kebetulan pula saya tetiba tertarik dengan isu pertembakauan ini sebab mengetahui informasi bahwa industri tembakau mampu memberi sumbangsih APBN selama lima tahun terakhir, yakni rata-rata 11%-13%. Jelas bukan angka yang kecil!
Jika pendapatan APBN itu ingin tetap baik atau malah lebih menanjak lagi, maka bagi saya diperlukan kebijakan yang tepat arah untuk petani tembakau dan industri tembakau dari siapa saja pemimpin Indonesia ke depan. Salah satunya bercokol nama Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Melalui langkah itu maka Ganjar memang benar-benar mendengar cita-cita rakyatnya. Sehingga bersikap populis bukan pada masa kampanye jelang Pilpres 2024 saja. Lebih dari itu Ganjar juga sepatutnya merakyat menyikapi sisi kebijakan terbaik bagi industri tembakau di Indonesia. Selain petani tembakau, sebenarnya juga ada pekerja pabrikan olahan tembakau (rokok), distributor, hingga pedagang rokok di warung kecil, yang mesti diperhatikan oleh calon pemimpin Indonesia.