Lihat ke Halaman Asli

Bank Digital bagi Kaum Milenial di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 12 Januari 2021   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada awalnya neobank ini menjadi ancaman bagi bank-bank konvensional karena dianggap model bisnisnya absurd. Namun kini dengan agresifnya bank-bank  konvensional membuka untuk menjadi bank digital. Bank akhirnya beradaptasi dengan kebutuhan milenial  yang tumbuh dengan pola pikir kapan pun, di mana pun untuk mengakses konten online dan media sosial yang kemudian dipadukan pressure dari pandemi global covid19 yang mengharuskan milenial untuk tetap tinggal di rumah.

Maka, digitalisasi perbankan adalah keharusan di era inovasi teknologi saat ini terlebih bagi kaum milenial, apalagi di masa pandemi Covid19. Oleh sebab itu milenial cenderung memilih jasa perbankan digital banking yang tujuannya agar mudah berbelanja secara online di market place atau berjualan di toko onlineJasa Perbankan digital tidak memerlukan buku tabungan fisik karena layanan perbankan digital  sendiri sesuai namanya merupakan layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik Bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah Bank, yang dilakukan secara mandiri. Hal ini memungkinkan calon nasabah dan/atau nasabah Bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan, dan penutupan rekening, termasuk memperoleh informasi lain dan transaksi di luar produk perbankan, antara lain nasihat keuangan (financial advisory), investasi, transaksi sistem perdagangan berbasis elektronik (e-commerce), dan kebutuhan lainnya dari nasabah Bank .

Kelebihan utama yang digandrungi dari Bank Digital oleh generasi milenial adalah kebebasan untuk mengakses semua transaksi perbankan 24 jam non stop lewat smart phone, laptop, dan komputer. Sehingga semua catatan transaksi bisa diakses dengan mudah dan juga kegiatan bisnis bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja yang merupakan solusi cemerlang untuk kegiatan ekonomi yang sempat lesu selama PSBB kini beralih ke perdagangan via online dengan menjaga protokol kesehatan. Bahkan pada bank-bank digital domestik Indonesia kini sudah menyediakan fitur untuk melakukan investasi pada bursa efek. Oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan masa depan perbankan adalah bank digital.

sumber: 

1. https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Panduan-Penyelenggaraan-Digital-Branch-oleh-Bank-Umum.aspx

2.  https://www.hdfcbank.com/personal/resources/learning-centre/digital-banking/what-is-digital-banking




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline