Lihat ke Halaman Asli

Derita Masyarakat, Berkah Politisi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2014 bisa saja menjadi tahun yang penuh pesta demokrasi di Indonesia. Tapi kemeriahan itu dapat ternoda dengan  terjadinya bencana di beberapa daerah Nusantara. Faktor utama tidak lain adalah kondisi alam yang tidak bersahabat. Hujan yang mengguyur sepanjang hari mengakibatkan pengingkatan debit aliran sungai. Derasnya aliran sungai akhirnya menghancurkan bendungan-bendungan yang telah dibuat oleh pemerintah, akibatnya banjir pun tidak dapat dielakkan.  Kondisi lain yang menyebabkan terjadinya banjir adalah minimnya daerah resapan hujan. Di berbagai kota, khususnya kota-kota besar seperti Jakarta pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi menyebabkan tanah kehilangan daya resap air, ditambah dengan banyaknya sampah yang berserakan di pinggir selokan sehingga membuat saluran air tersumbat. Akibatnya, ketika hujan tiba, banjirpun menyusul.

Bencana yang tidak kalah besar juga melanda saudara-saudara kita yang tinggal di saerah kaki gunung berapi, seperti Gunung merapi dan Gunung Sinabung. Beberapa waktu yang lalu, kedua gunung ini mengalami letusan yang cukup besar sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Bahkan, letusan Gunung Sinabung masih terjadi hingga sekarang sehingga mengakibatkan akses jalan terganggu. Pemerintah kemudian segera tanggap dengan mengerahkan pihak-pihak terkait untuk membantu menyisir lokasi dan mengevakuasi korban.

Banyaknya bencana yang menimpa tanah air yang membuat masyarakat menderita ternyata merupakan secercah cahaya bagi para politikus, terlebih bagi mereka yang akan ikut bertarung dalam bursa pemilihan umum 2014 mendatang. Para ‘superhero’ pun akhirnya mulai banyak bermunculan membantu para korban bencana.

Langkah yang diambil oleh para relawan maupun ‘superhero dadakan’ (politisi) patut diapresiasi karena kepedulian mereka  memberikan sumbangan tenaga, pikiran, maupun dana kepada para korban. Namun, yang disayangkan adalah adanya superhero yang memiliki maksud dan upaya-upaya terselubung dalam bantuannya. Bencana yang mejadi petaka bagi sebagian masyarakat Indonesia ini terkadang dianggap sebuah batu loncatan yang harus dimanfaatkan oleh para politikus untuk meraih simpati masyarakat, sehingga masyarakat akan memilihnya dalam pemilihan umum mendatang. Keadaan yang sangat disayangkan, mengingat masih saja ada orang yang mengambil manfaat dibalik penderitaan saudaranya.

Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai upaya-upaya terselubung yang dilakukan oleh politikus busuk. Menerima bantuan tidak ada salahnya, hanya jangan sampai bergantung sepenuhnya pada orang-orang yang bermuka dua. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran masyarakat untuk lebih bersifat selektif terhadap bantuan yang datang dari pihak luar, karena tidak semua bantuan yang diberikan itu bersifat ‘gratis’.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline