Lihat ke Halaman Asli

"Penerapan Teknologi 5G di Indonesia: Apa Dampaknya Bagi Kehidupan Sehari - hari?"

Diperbarui: 9 November 2024   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi | Foto: freepik.com 

Jakarta, 9 November 2024 --- Sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2023, teknologi jaringan 5G mulai merambah ke berbagai wilayah di Tanah Air. Jaringan ini menjanjikan kecepatan internet yang lebih tinggi, latensi rendah, dan kapasitas koneksi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan teknologi 4G. Dengan dukungan dari pemerintah serta operator telekomunikasi terkemuka, penerapan 5G di Indonesia diyakini akan mendorong terjadinya transformasi digital di berbagai sektor kehidupan.

Meskipun masih terbatas di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, teknologi 5G sudah mulai dirasakan dampaknya, baik bagi masyarakat umum, pelaku bisnis, maupun sektor industri. Di sisi lain, penerapan 5G juga menghadirkan tantangan tersendiri, baik dari segi infrastruktur, biaya, maupun adopsi teknologi di luar kota besar.

Penerapan teknologi 5G di Indonesia melibatkan banyak pihak. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), berperan sebagai regulator yang menentukan kebijakan dan standar terkait teknologi ini. Operator telekomunikasi seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata bekerja sama dalam menyediakan jaringan 5G dengan membangun infrastruktur dan melakukan uji coba di sejumlah kota besar. Selain itu, penyedia perangkat telekomunikasi seperti Huawei, Ericsson, dan Nokia turut berperan dalam menyediakan perangkat keras yang diperlukan untuk mendukung jaringan 5G.

Teknologi 5G menjanjikan sejumlah manfaat besar yang dapat mengubah cara masyarakat dan bisnis beroperasi. Kecepatan internet yang jauh lebih tinggi --- bahkan bisa mencapai 10 Gbps --- akan memberikan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik, terutama dalam hal streaming video berkualitas tinggi, permainan online, serta penggunaan aplikasi berbasis data besar seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Selain itu, latensi rendah yang dimiliki oleh 5G akan memungkinkan komunikasi yang lebih real-time, yang sangat dibutuhkan dalam pengoperasian teknologi canggih seperti kendaraan otonom dan sistem smart city.

Di sektor industri, penerapan 5G dapat meningkatkan efisiensi operasional. Dalam sektor manufaktur, misalnya, 5G memungkinkan penggunaan robotik yang lebih terintegrasi dan otomatisasi pabrik yang lebih efisien. Di sektor kesehatan, teknologi ini dapat mendukung pengembangan layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine) dengan memungkinkan diagnosa dan tindakan medis dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Selain itu, 5G juga akan mempercepat adopsi konsep "smart city", di mana infrastruktur kota dapat dikelola secara lebih efisien melalui data real-time yang dikumpulkan dari sensor-sensor yang terhubung.

Sejak diluncurkan pada 2023, penerapan 5G di Indonesia masih terbatas di beberapa kota besar, terutama di wilayah Jawa. Jakarta, Surabaya, Bali, dan Bandung telah mendapatkan akses 5G, dengan pengujian yang terus dilakukan untuk meningkatkan stabilitas jaringan. Selain itu, beberapa daerah di luar Jawa, seperti Medan dan Makassar, juga mulai mendapatkan jangkauan 5G pada awal 2024. Penyedia layanan telekomunikasi menargetkan ekspansi jaringan 5G akan lebih luas pada 2025, dengan harapan dapat mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terluar dan pedesaan.

Penerapan 5G di Indonesia dimulai pada akhir 2023 setelah uji coba yang dilakukan oleh operator telekomunikasi dengan dukungan pemerintah. Pada 2024, penerapan 5G sudah mulai diperkenalkan lebih luas di kota-kota besar, dan diperkirakan akan meluas ke lebih banyak kota dan wilayah di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Saat ini, operator telekomunikasi tengah mempercepat pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memastikan cakupan 5G yang lebih luas di masa mendatang.

Teknologi 5G penting karena dapat mendukung berbagai aplikasi dan inovasi yang sangat bergantung pada kecepatan, kapasitas, dan stabilitas koneksi internet. Indonesia, yang sedang berfokus pada transformasi digital dan pembangunan ekonomi berbasis teknologi, membutuhkan infrastruktur 5G untuk mengakselerasi pengembangan sektor-sektor seperti e-commerce, fintech, pendidikan jarak jauh, serta sektor manufaktur dan logistik berbasis digital. Dengan adanya 5G, Indonesia juga dapat mempercepat pengembangan ekosistem smart city, smart agriculture, serta kendaraan otonom, yang akan semakin mengubah wajah ekonomi dan kehidupan sosial.

Di tingkat global, banyak negara maju yang telah mengadopsi teknologi 5G dengan cepat. Untuk itu, Indonesia perlu memastikan agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi ini, yang dapat berpengaruh pada daya saing negara di pasar internasional.

Bagi konsumen, teknologi 5G menjanjikan pengalaman yang lebih baik dalam penggunaan internet sehari-hari. Kecepatan internet yang lebih tinggi akan meningkatkan kenyamanan dalam menikmati konten multimedia, seperti menonton video 4K atau 8K tanpa buffering, melakukan video call dengan kualitas gambar dan suara yang jernih, serta bermain game online dengan latensi yang lebih rendah. Selain itu, pengguna juga bisa menikmati layanan berbasis IoT (Internet of Things) yang lebih terhubung dan efisien, seperti perangkat rumah pintar (smart home) dan kendaraan cerdas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline