Hai tuan,
Satu tahun enam bulan enam hari, semua serasa hambar, seperti tak ada kehidupan dalam diriku.
Kamu tau rasanya sakit banget pas aku sadar kalau semuanya belum baik-baik aja.
Kamu yang aku butuhin sekarang ngajarin aku untuk tidak butuh siapapun, tapi aku butuh kamu, selalu.
Sekarang aku paham kenapa aku belum bisa melupakanmu, kenapa perasaan ini selalu balik ke kamu, karna ga ada orang yang bisa menandingi kamu dalam hal mencintai aku. Miris kedengerannya, tapi tidak ada yang sesempurna kamu ayang.
Aku tidak diam, aku sudah mencoba banyak hal, aku sudah mencoba dengan orang lain, tapi tetap saja, aku menangisi kamu setiap harinya.
Aku tau, apa yang kamu rasakan jauh lebih sakit dariku, maaf karna memilih untuk tidak bersamamu, untuk memilih menyakitimu, memilih perpisahan yg seharusnya dari awal kita lakukan.
Jangan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H