Pengendalian Covid-19 harus menjadi perhatian bersama dan jangan sampai kita kendor. Ada beberapa kejadian di tingkat nasional yang mengganggu konsentrasi kita dalam upaya untuk terus melakukan upaya untuk menekan jumlah kasus covid-19.
Partai besar sibuk buat rapat dan membuat polemik di tengah masyarakat. Apalagi polemik ini berhubungan dengan kepala daerah salah satu provinsi dengan penduduk besar di Indonesia yang juga sedang berkonsentrasi penuh dengan penanganan Covid-19 di daerahnya.
KPK juga gonjang ganjing. Yang seharusnya terus bekerja menjaga uang rakyat agar jangan dikorupsi apalagi yang berhubungan dengan bantuan penanganan Covid-19. Terus terang ke dua topik yang sedang diperbincangkan oleh media ini tidak akan membawa kebaikan utk penanganan Covid-19 di Indonesia. Bahkan sebaliknya hanya akan membuat masyarakat disibukan untuk membicarakan pro kontra ini karena sejauh pengamatan saya isu ini menjadi talkshow yang seru di media TV nasional dengan menghadirkan narsum pro kontra.
Media juga mustinya tidak terjebak untuk mengangkat topik pro kontra ini secara berlebih-lebihan dan tetap menyampaikan peningkatan kasus Covid-19 di masyarakat dan hadirnya berbagai cluster baru Covid-19 saat ini khususnya pasca mudik. Terakhir ditemukan klaster baru di Griya Melati kota Bogor yang mengenai 90 orang positif Covid-19 sesuai yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan kota Bogor hari ini Sabtu 29 Mei 2021. Selain itu juga dilakukan contact tracing pada ratusan orang di Kompleks Griya Melati tersebut.
Negara tetangga Malaysia saat ini memasuki krisis penanganan Covid-19 karena jumlah kasus dalam beberapa hari ini tertinggi selama pandemi ini. Bahkan dalam 3 hari terakhir penambahan jumlah kasus per satu juta penduduk Malaysia lebih buruk dari India. Di Malaysia penambahan kasus baru 200 kasus/ 1 juta sedang di India hanya 150 kasus/1 juta penduduk.
Penambahan kasus yang tinggi ini juga sudah mengganggu pelayanan kesehatan di Malaysia sehingga pemerintah Malaysia untuk menekan kasus melakukan lock down nasional sejak 1 Juni 2021 ini. Hal ini juga berdampak pada eksodus penduduk migran Indonesia (PMI) di Malaysia kembali ke Indonesia. Selain itu juga semakin derasnya kasus2 mutant masuk ke Indonesia.
Terakhir jumlah kasus mutan dari India B.1.617+ peningkatannya mencapai 46.4% dalam 4 minggu terakhir di Indonesia. Laporan Gisaid juga menyampaikan bahwa varian B117 juga bertambah di Indonesia dalam 4 minggu terakhir ini. Hal lain yang juga harus di antisipasi bahkan kementerian kesehatan menyampaikan telah ditemukan varian baru di Indonesia yang tidak ditemukan di tempat lain walau masih dalam penyelidikan.
Saya hanya mengingatkan ketika sudah mulai ada lagi kabar dokter yang meninggal karena Covid-19, ini berbanding lurus dengan peningkatan kasus yang terjadi di masyarakat. Dampak mudik sudah mulai ada karena dalam 2 hari terakhir jumlah penambahan kasus baru kita dan kasus aktif beranjak naik, kenaikan mencapai 25% dalam 1 hari terakhir.
Semua gonjang ganjing yang tidak berhubungan dengan Covid-19 harusnya di redam. Mari kita kembali fokus dalam penanganan Covid-19 dengan Komandan baru Pak Letjen Ganip Warsito yang tentu berharap sama militannya dengan pendahulunya Pak Letjen Doni Monardo..
#salamsehat
#bersamamelawancovid19
Ari F Syam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H