Lihat ke Halaman Asli

Dr.Ari F Syam

TERVERIFIKASI

Akademisi, Praktisi Klinis,

Mudik Lebaran Walau Macet Tetap Bisa Nyaman Kok

Diperbarui: 29 Juni 2016   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mudik sudah menjadi  budaya bagi masyarakat kita khususnya menjelang lebaran ini. Tujuan dari mudik sendiri adalah bersilaturahmi bertemu keluarga besar dan kawan lama yang telah lama tidak berjumpa. Oleh karena itu perjalanan mudik harus dipersiapkan dengan baik agar saat ditempat tujuan kita tetap dalam keadaan sehat. Saya punya pengalaman mudik dengan kemacetan yang luar biasa, sebenarnya kalau kita bisa mengantisipasi dengan baik  mudik bisa lebih menyenangkan walau dengan kemacetan.

Kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama. Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh dan akhirnya membuat tubuh kita mudah terinfeksi oleh kuman atau virus terutama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi usus (diare) dan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan).

Tips Mudik agar terhindar dari penyakit:

  • Istirahat cukup sebelum berangkat  terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat, mengingat waktu sampai ketempat tujuan tidak bisa diprediksi.

  • Bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian.

  • Manfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan dan leher.

  • Manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing.

  • Bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa diusahakan agar perjalanan mudik pada saat sehabis buka.
  • Jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman yang belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panas. Terutama untuk makanan dan minuman rumahan (hand made).

  • Bagi para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan kering, jika tetap juga ingin membawa bekal makanan selama perjalanan harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan.

  • Jangan lupa  membawa obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan serta obat sakit maag.

  • Jangan lupa membawa obat2 rutin dikonsumsi untuk penderita penyakit kronis misal penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi dan asam urat.

  • Mudik pada malam hari  merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lenggang.

  • Hindari membawa barang bawaan berlebihan. Lebih baik barang bawaan khususnya oleh-oleh dipaketkan terlebih dahulu.
  • Selama perjalanan fasilitas dari google map atau waze bisa menjadi petunjuk mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan yang berat.

  • Semua battery gadget sudah terisi penuh, jangan lupa membawa power bankdan kabel USB penghubung untuk mengisi batterygadget dari kendaraan kita. Gagdet bisa digunakan sebagai media informasi dan mengisi kejenuhan dalam melawan kemacetan.

Selamat mudik dan tetap sehat

Dr.Ari Fahrial Syam (@dokterari)

Praktisi kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline