Lihat ke Halaman Asli

Dr.Ari F Syam

TERVERIFIKASI

Akademisi, Praktisi Klinis,

Hikmah Kepergian Yanni Libels: Pentingnya Check-up dan Bantuan Hidup Dasar

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14273679421689222144

[caption id="attachment_405538" align="aligncenter" width="557" caption="Sumber Gambar: Kompas.com/Admin"][/caption]

Umur, jodoh dan takdir semuanya memang ditangan Allah. Manusia hanya berikhtiar dan berusaha untuk menjaga kesehatan. Kepergian mendadak artis Yanni Libels atau Yanni Djunaeidi menjadi pelajaran buat kita semua. Melihat informasi yang didapat dari media memang dugaan kuat penyebab meninggalnya almarhum Yanni adalah karena serangan jantung. Memang serangan jantung atau stroke merupakan penyebab utama kematian mendadak karena sakit. Dugaan adanya serangan jantung sebagai penyebab juga didukung adanya riwayatkeluhan sesak napas dan nyeri dada sebelumnya. Sebenarnya beliau sudah diminta oleh istri dan rekan dan sahabatnya untuk kontrol ke dokter tetapi belum bersedia dan menganggap keluhan tersebut hal yang biasa. Memang sesak napas tanpa atau disertai nyeri dada yang berhubungan dengan aktifitas, misal setelah naik tangga atau berjalan jauh terasa sesak harus diduga gangguan pada jantung sebagai penyebabnya.

Ini hikmah pertama yang harus menjadi pelajaran buat kita semua. Keluhan yangbaru muncul ketika umur kita diatas 40 tahun merupakan suatu tanda ada yang tidak beres didalam tubuh kita yang perlu evaluasi segera. Bagi orang yang memang tidak ada risiko untuk terjadinya sakit jantung dianjurkan untuk check up setelah umur diatas 40 tahun. Bahkan check up harus dilakukan lebih awal jika kita mempunyai faktor risiko. Dengan check up kita bisa mendeteksi adanya penyakit atau gangguan kesehatan yang memang hanya bisa ditemukan melalui check up.Kita juga harus paham sebenarnya tidak ada proses penyakit yang terjadi tiba-tiba tetapi manifestasi klinisnya bisa tiba- tiba, cuma masalahnya gangguan kesehatan harus diidentifikasi dengan pemeriksaan, check up merupakan hal penting yang harus rutin dilakukan, sehingga kita tidak akan terkejut bila ada kematian mendadak yang terjadi disekitar kita.

Sebenarnya apapun gangguannya termasuk juga gangguan perncernaaansepeti nyeri ulu hati atau kembung atau begah yang baru dirasakan ketika umur kita diatas 40 tahun juga merupakan keluhan yang harus segera dievaluasi.

Beberapa faktor  risiko dari penyakit jantung koroner antara lain umur diatas 40 tahun, kegemukan atau obesitas, merokok, hipertensi, kolesterol tinggi atau hiperkolesterol, hipertrigliserida, penyakit kencing manis atau DM, riwayat  keluarga dengan sakit jantung, kurang olah raga rutin dan stress. Kita juga mengetahui bahwa faktor risiko jantung koroner tersebut ada yang bisa kita cegah agar kita terhindar dari serangan jantung.

Hikmah yang kedua yang bisa ditarik dari peristiwa ini adalah bahwa almarhum Yanni meninggal di bandara Soekarno Hatta setelah turun dari pesawat dan di toilet. Saya rasaada orang lain yang yang berada disekitar almarhum saat itu yang mengetahui beliau jatuh. Informasi yang didapat di media bahwa saat jatuh ada petugascleaning service yang ada di dekat beliau. Disinilah pentingnya para petugas bandara termasuk para petugascleaning service untuk dilatih secara rutin mengenai bantuan hidup dasar (BHD) atau basic life support atau resusitasi jantung paru (RJP). Karena bisa saja sewaktu-waktu ada penumpang pesawat yang tiba-tiba jatuh karena serangan jantung, bantuan hidup dasar paling tidak bisa dilakukan untuk menolong korban yang jatuh tersebut.Ini masalahnya masyarakat kita tidak terlatih untuk melakukan bantuan hidup dasar. Apalagi saya melihat sudah tersedia alat kejut jantung (AED/Automated External Defibrillator) di beberapa tempat di bandara Soekarno Hatta. Rasanya juga sudah ada petrugas non medisyang dilatih untuk menggunakan alat tersebut. Latihan bantuan hidup dasar mustinya meliputi semua orang yang bekerja di Bandara tersebut termasuk para petugas cleaning service. Pelatihan inipun harus rutin dilakukan setiap 2 tahun sekali. Karena memang ada program bantuan hidup dasar yang dapat diberikan oleh awam. Berbagai organisasi profesi kedokteran termasuk institusi pendidikan dan rumah sakit besar biasanya mempunyai program pelatihan bantuan hidup dasar untuk masyarakat umum.

Sekali lagi umur memang rahasia Allah kita manusia hanya bisa berusaha untuk hidup sehat, check up jika telah berumur diatas 40 tahun, atau jika dengan faktor risiko lakukan check up lebih awal, segera berobat ke dokter jika ada keluhan yang terjadi terutama sesak napas setelah beraktifitas. Masyarakat umum terutama yang bekerja di tempat-tempat keramaian seperti bandara atau maal harus dilatih untuk memberikan bantuan hidup dasar agar jika menjumpai seseorang yang jatuh dan tidak sadarkan diri bisa memberikan pertolongan awal.

Salam sehat,

Dr.Ari Fahrial Syam

Praktisi kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline